POLHUKAM.ID -Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman kembali bersuara terkait dengan segala upaya penjegalan yang dirasakan oleh kubu oposisi di Pilpres 2024.
Dirinya mengatakan pemerintah semakin kasar dalam melakukan serangan. Tak hanya dengan mencoba mengubah sistem pemilu jelang pesta demokrasi, tetapi juga dengan melemahkan oposisi.
Salah satu perwakilan masyarakat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini mengatakan hal ini terus terjadi kepada siapa saja yang mencoba melakukan perubahan dengan memajukan sosok dari Anies Baswedan. Hal ini sangatlah tidak sehat untuk demokrasi
"Kecurangan Pemilu oleh penguasa sekarang makin kasar dilakukan untuk mematikan langkah koalisi pro perubahan," cuitnya dalam akun twitter pribadinya @BennyHarmanID, dikutip oleh Suara Liberte, Rabu (7/6/2023).
Benny mempertanyakan apa yang ditakutkan pemerintah sampai-sampai melakukan semua hal tersebut. Dirinya mengeluh bagaimana pihak penguasa seperti tak suka dengan demokrasi.
Sebab dirinya melihat bahwa upaya tersebut memiliki tujuan untuk mematikan kubu oposisi yang memiliki tugas untuk menjadi pengawas jalannya pemerintahan.
"Merebut kekuasaan itu kan sah saja di negeri demokrasi namun jangan lah mematikan penantang utamanya apalagi atas nama menjaga kepentingan bangsa dan negara," ungkapnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo alias Jokowi tak segan untuk melakukan cawe-cawe demi kepentingan bangsa di masa depan. Hal ini bahkan diutarakannya tegas.
Depan Megawati Soekarnoputri, dirinya mengatakan bahwa hal ini terkait dengan tanggung jawab moralnya sebagai seorang tokoh bangsa di Indonesia. Hal ini diutarakannya dalam Rakernas PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
Sumber: suara
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!