"Maju sendiri tanpa koalisi sebagai peserta pengusung Pilpres memang kelebihan PDIP saat ini, tetapi itu hanya berfungsi sebatas keikutsertaan, bukan memenangi Pilpres," kata Dedi kepada Republika.co.id, Kamis (19/5/2022).
Karena itu, menurutnya, mutlak bagi PDIP untuk berkoalisi jika mau menang Pilpres 2024. Menurutnya, koalisi juga penting bagi PDIP untuk memperkuat mesin politik.
"Sekaligus mengamankan perolehan suara untuk Pilpres yang sangat mungkin diikuti oleh tokoh-tokoh setara di 2024, berbeda dengan 2019 atau 2014 yang memang kader PDIP menonjol saat itu," ujarnya.
Dedi menambahkan, dengan situasi ketokohan PDIP 2024 yang belum memunculkan tokoh signifikan, menurutnya, PDIP tidak dapat menghindari koalisi. Dirinya menduga pernyataan elite PDIP yang menyebut belum membutuhkan koalisi jadi penanda jika PDIP sudah mantap bergandeng tangan dengan Gerindra.
"Itulah sebabnya PDIP belum miliki alasan cukup kuat untuk tergesa membangun koalisi," ujarnya.
"Andaipun PDIP solid seluruhnya, tanpa koalisi akan membuat PDIP menjadi musuh bersama, tentu berat untuk maksimal," imbuhnya.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi santai terkait pembentukan Koalisi Indonesia Baru (KIB). Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu mengaku belum memikirkan terkait koalisi untuk Pilpres 2024 mendatang.
"Jadi kami masih belum berpikir pada koalisi-koalisi seperti itu, kami lebih mementingkan skala prioritas bagaimana membantu rakyat pascapandemi Covid-19," kata ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (18/5/2022).
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!