"Kalau ada yang menyebut pihak luar yang ingin membajak PKB, itu jelas salah. sepertinya orang yang menyebut itu hanya sekadar untuk menutupi kegamangan dan ketakutan saja," katanya di Jakarta, Rabu (18/5).
Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu mengungkapkan posisi Cak Imin makin goyah.
"Ini bukan lagi sekadar isu-isu semata. Tetapi, karena adanya tekanan dari internal PKB sendiri," ungkapnya.
Dia menjelaskan PKB terbentuk dan terbangun dari beberapa tonggak, di antaranya NU dan Gusdurian.
Saat ini kata dia, dua tonggak besar itu tidak mendukung Cak Imin bahkan cenderung berkonflik.
"Itu semua terbuka, ada para senior-senior partai yang bermain sendiri-sendiri. Bahkan ada petinggi partai yang terang-terangan akan mendukung capres lain," jelasnya.
Dia meminta agar pihak di luar PKB tidak terseret atau pun dilibatkan dalam konflik itu.
Hal itu disampaikan Sholeh terkait pernyataan tokoh NU Umar Hasibuan yang mengklaim ada pihak yang hendak maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mau membajak partai-nya dengan berbagai cara.
Menurut Sholeh, makin banyak pendukung Cak Imin yang berkomentar, maka semakin terlihat ketakutan itu. Sehingga mencari-cari pihak yang akan menjadi kambing hitam. (ant)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!