Hal ini dilihat dari Lembaga Charta Politika yang merilis survei elektabilitas calon presiden di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi jawara di Lampung dan Sumatera Utara. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi jawara di Lampung dan Sumatera Utara.
Di wilayah Lampung, elektabilitas Ganjar sebesar 32,3 persen. Sedangkan di bawahnya ada Prabowo Subianto 31,6 persen, dan Anies Baswedan 14,6 persen.
"Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing ketat sebagai pilihan pertama dan kedua teratas," kata Yunarto, Rabu (6/7/2022).
Di Sumatera Utara, elektabilitas Ganjar sebesar 24,6 persen. Sedangkan di posisi kedua ada Anies dengan 23,8 persen, dan Prabowo dengan 23,4 persen.
Adapun jawara di Sumatera Selatan adalah Prabowo dengan 41,9 persen. Kemudian diikuti oleh Anies dengan 19,4 persen, dan Ganjar dengan 16,1 persen.
Dalam survei yang sama, Charta Politika melaporkan bahwa Wali Kota Medan Bobby Nasution paling potensial sebagai kepala daerah Sumut dengan perolehan 29 persen.
"Pada pertanyaan terkait Kepala Daerah, elektabilitas Bobby Nasution berada sedikit di atas Edy Rahmayadi sebagai Kepala Daerah Sumatera Utara," ujar Yunarto.
Charta Politika menyelenggarakan survei pada tanggal 2 hingga 7 Juni 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden untuk setiap provinsi.
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan protokol kesehatan yang ketat.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Margin of error survei /- 3,47 persen.[]
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!