Mengenai hal ini, Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips Vermonte menyatakan PKB dan Partai Gerindra belum bisa dibilang berkoalisi.
Philips mengatakan kedua partai belum saling menandatangani perjanjian.
Dia menjelaskan sampai saat ini hanya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) saja yang bisa disebut sebagai koalisi.
"Sebab, mereka sudah deklarasi dan tanda tangan," ucap dia di Hotel Bintang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (5/7).
Philips menyatakan partai lain, termasuk Gerindra dan PKB, sampai saat ini masih dalam masa penjajakan saja atau baru saling bertemu.
Dia menilai langkah itu sebagai bentuk usaha mereka dalam mencari partner politik.
"Saya mengira itu bagian dari proses pembentukan koalisi," terangnya.
Sementara itu, Philips menganggap baik partai politik membentuk koalisi sejak dini.
Philips menyatakan banyak keuntungan yang didapat partai politik jika berkoalisi lebih awal.
"Melihat sisi politik, mereka bisa menyamakan persepsi dan visi," ujarnya.
Selain itu, Philips menerangkan masyarakat bisa menelaah juga calon presiden yang menurut mereka baik untuk dipilih. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
TERKUAK! Dicopot dari Jabatan Koorprodi UNJ, Ubedilah Badrun: Rektor Tak Nyaman, Sering Ditelepon Parcok
IKN Terancam Mangkrak, Pendiri INDEF Usulkan Jadi Ibu Kota Kaltim atau Tempat Leyeh-Leyeh Presiden
WADUH! Pakai Deception Face Analysis, Publik Temukan Sejumlah Kebohongan di Pidato Bahlil Lahadalia
Terungkap! Prabowo Selalu Mengharuskan Untuk Naik Mobil Mercedes Benz Maybach S-Class Ketika Kunjungan ke Luar Negeri