Hal ini juga dikomentari oleh Pengamat Politik Boni Hargens yang mengaitkan Pilpres 2024 diduga akan diwarnai politik identitas agama.
Hal tersebut, menurutnya tergambar dari langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menutup 12 gerai Holywings di Indonesia.
Seperti diketahui, penutupan tersebut dilaksanakan beberapa waktu setelah Holywings terlibat kontroversi dugaan penistaan agama.
“Reaksi Anies Baswedan (menutup Holywings, red) begitu antusias dan cendrung agresif,” ujar Boni Hargens dilansir dari GenPI.co, Selasa (5/7).
Dirinya lantas menilai langkah tersebut terkesan menguntungkan Anies Baswedan.
“Isu Hollywings itu untuk memperkuat kuda-kuda di barisan terdepan massa politik populis sayap kanan,” tuturnya.
Boni Hargens juga menilai Anies Baswedan seakan-akan menjadi pahlawan bagi kelompok yang mengusung perjuangan politik dengan dalil agama.
“Itu masalah yang menjadikan isu Hollywings sebagai kuda troya bagi para pengusung politik identitas,” kata Boni.
Oleh sebab itu, menurutnya, kasus tersebut seharusnya diserahkan sepenuhnya kepada pihak penegak hukum.
“Tidak perlu digoreng di panggung politik, masalahnya tak akan membawa efek samping yang seberbahaya sekarang,” tandas Boni Hargens. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Mahfud MD: UGM Bukan yang Palsukan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Lagi Terlibat
Pak Jokowi, Apa Susahnya Tunjukkan Ijazah?
Tak Mau Buru-buru, Kongres PDIP Tunggu Hari Baik
Alumni UGM Malu Berat Citra Kampus Rusak Gegara Ulah Jokowi