Katanya, di beberapa negara sudah mencabut kebijakan penggunaan masker serta kewajiban vaksin booster bagi yang ingin berpergian.
"Seharusnya sudah di ujung pandemi, di Eropa, Amerika Serikat (AS), benua lain hampir tak ada yang pakai masker bahkan tak ditanya vaksin booster," kata Fadli di akun Twitternya, dikutip Wartaekonomi (6/7).
Lebih lanjut, Fadli menyebut kebijakan ini mempersulit masyarakat. Ia pun bertanya mengapa kebijakan ini harus diambil.
"Kenapa mempersulit mobilitas rakyat?" Tanya Fadli Zon.
Pemerintah resmi memberlakukan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat ke area publik. Hal itu diumumkan oleh Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut B. Pandjaitan.
Ia menyebut, aturan ini rencananya akan diberlakukan sekitar dua minggu lagi. Itu didasarkan hasil Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pemerintah akan kembali menerapkan kebijakan insentif dan disinsentif dengan kembali mengubah dan memberlakukan persyaratan vaksinasi booster sebagai syarat mobilitas masyarakat ke area publik," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/7/2022).
Lebih lanjut Luhut menerangkan, pemerintah juga akan kembali menerapkan persyaratan vaksinasi booster sebagai syarat untuk perjalanan darat, laut, dan udara.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!