Menurut Refly, penutupan Holywings yang dilakukan oleh Anies mampu menaikkan elektabilitasnya tak hanya di Jakarta, tetapi juga di beberapa daerah lain di Pulau Jawa. Hal tersebut bertolak belakang dengan peningkatan resistensi sejumlah kelompok masyarakat kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akibat kasus Wadas.
Menurut Refly, isu Holywings jika tak dikelola dengan baik, sebenarnya bisa menjadi bumerang bagi Anies. Jika memang penutupan Holywings ini diikuti oleh daerah lain, kata Refly, akan terlihat kepemimpinan Anies berhasil untuk diikuti kepala daerah lainnya.
"Namun, bagi mereka yang moderat, justru tidak melihat kebijakan Anies sebagai sesuatu yang istimewa, karena telah melihat Holywings sebagai common enemy," ujarnya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Jumat (1/7/2022).
Di sisi lain, Refly pun membongkar fakta bahwa basis dukungan Anies dan Ganjar sebenarnya berbeda.
Menurut Refly, pendukung Ganjar kebanyakan beretnis Jawa serta sebelumnya merupakan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sementara itu, pendukung Anies kebanyakan berasal dari luar Jawa dan berasal dari kelompok kanan.
"Namun, ada pasar-pasar di tengah yang sedang diperebutkan dan mereka tengah memperluas basis dukungan," tuturnya.
Menurut Refly, dukungan dari para swing voters akan menentukan kemenangan salah satu tokoh politik itu. Oleh karena itu, keduanya harus bisa sama-sama saling memperkuat basis dukungan.
"Hasilnya tentu nantinya akan tipis, seperti yang kerap diungkapkan di beberapa survei yaitu masih di dalam margin of error," paparnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Datang ke Kejagung, Ini 8 Omongan Kontroversial Ahok Soal Pertamina!
Dirut MIND ID: Holding Ini Seolah-olah Seperti Bapak Angkat
Pengamat: Ada “Operasi Solo” Gerakkan Pemakzulan Prabowo!
Sejumlah Anggota Komisi III DPR dari PDI Perjuangan Merapat ke Rumah Megawati di Menteng