Pengamat Sebut Prabowo Dilema Soal Maju Jadi Capres: Sekarang Kebingungan Dia

- Kamis, 30 Juni 2022 | 18:30 WIB
Pengamat Sebut Prabowo Dilema Soal Maju Jadi Capres: Sekarang Kebingungan Dia
Polhukam.id, Jakarta - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat ini sedang delima terkait pencalonannya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Di satu sisi, kata dia, Prabowo berharap mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "(Tapi) restu dari Jokowi itu kode-kodenya, tanda-tandanya (mendukung) Ganjar (Pranowo)," kata Ujang dikutip dari video Youtube, Kamis (30/6/2022).

Prabowo, ujar dia, berusaha mendapatkan restu dari Presiden Jokowi terlihat saat momen lebaran Idul Fitri, dimana orang yang pertama kali ditemuinya adalah Jokowi. Ketika itu Prabowo menemui Jokowi di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta.

"Ketika ditanya pun oleh Pak Jokowi menteri yang mau nyapres, Pak Prabowo mengatakan bahwa saya nunggu restu dari Pak presiden gitu," sambungnya.

Baca Juga: Eks “Tangan Kanan” Ahok dan Pentolan PSI Nyatakan Dukung Anies Baswedan, Peringatan Rocky Gerung Nggak Main-main: Jebakan Batman!

Namun, kata Ujang, Jokowi justru memberikan sinyal mendukung Ganjar. "Dalam Rakernas Projo ke 5, itu jelas ada kode kepada Ganjar terkait pernyataan Pak Jokowi," sebutnya.

Selain itu menurut Ujang yang juga bakal mengunci Prabowo yakni terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Artinya, Prabowo kemungkinan besar tidak bisa bergabung dengan KIB.

"Nah dengan dua fenomena ini restu dengan Jokowi ini susah lalu tiga partai: Golkar, PAN dan PPP, sudah mengunci diri. Maka Prabowo kebingungan saat ini," imbuhnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Jamin Air Bersih Bagi Warga Kamal Muara, Anies: Masyarakat Tidak Perlu Beli Lagi

Di sisi lain, Ujang juga memperkirakan peluang Prabowo berduet dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani sulit terwujud. Sebab secara psikologis keinginan Prabowo untuk menang di Pilpres 2024 sangat tinggi karena sebelumnya sempat kalah.

"Artinya Pak Prabowo sedang mengukur terkait proses pencalonan itu. Tetapi kan kita tahun kalau Gerindra tidak mengusung Pak Prabowo tentu elektabilitas Gerindra akan (terganggu). Oleh karena itu kader Partai Gerindra di seluruh Indonesia tetap mencalonkan Prabowo jadi capres," pungkasnya.[]

Sumber: akurat.co

Komentar