Pasalnya, koalisi yang terdiri dari Golkar, PPP dan PAN itu sudah berulang kali menekankan pentingnya mengusung calon dari internal.
"Kalau capres-cawapres internal terus didengungkan, maka saya melihat dari kalkulasi politik dan matematis, kan hanya Golkar yang secara resmi dalam Munas dan Rapimnas Golkar di tahun-tahun lalu, yang sudah resmi mengusung Airlangga sebagai capres," kata Ujang kepada wartawan, Selasa (28/6).
Ujang juga menambahkan, secara matematis, kekuatan Golkar dibandingkan dengan PAN dan PPP di KIB, lebih banyak. Tentu, hal tersebut bisa dilihat dari jumlah kursi di DPR RI. Seperti diketahui, Golkar adalah pemilik kursi terbanyak kedua di DPR.
Sedangkan jumlah kursi PPP dan PAN termasuk paling kecil. "Artinya kalau dari internal ingin dicapreskan ya tentu Airlangga dalan konteks kalkulasi politik dan matematik," tambahnya.
Sementara, terkait cawapres KIB, tentu antara Zulkifli Hasan atau Zulhas dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
"Kelihatannya ke Zulhas, secara bergening politik lebih baik dibandingkan PPP hanya 19 kursi dibandingkan PAN 44 kursi," kata Ujang. "Jadi kalau internal capres Airlangga dan cawapresnya Zulhas. Itu yang kelihatannya akan mereka godok," sambungnya.
Ujang juga menyoroti soal kemungkinan KIB melakukan 'transfer' tokoh untuk diusung KIB. Namun, peluang itu dinilai akan merugikan KIB. Pasalnya, ia melihat bahwa soliditas KIB dan tokoh dari internal itu sangat bagus dan luar biasa.
"Kenapa, karena disitu ada marwah partai yang terjaga. Suka-tidak suka, senang-tidak senang ya mereka harus berjuang mati-matian agar capres dari internal. Buat apa mereka berkarierbdi parpol lalu berkoalisi dan tau-tau capres-cawapres dari ekternal, kan lucu," jelasnya. (dil/jpnn)
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!