Menurutnya, kemenangan KIB di pemilu mendatang bukan ditentukan pada kekuatan figur yang mereka miliki.
Adi melihat kekuatan KIB justru terletak pada kerja-kerja lintas sektoral dan struktur yang mereka miliki.
Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai memiliki mesin politik yang bagus pada struktur organisasi mereka.
“Anatomi kekuatan politiknya (KIB) bukan pada figur, tetapi pada kerja-kerja lintas sektoral, dan kerja-kerja struktur,” tutur Adi dalam keterangan, Rabu (29/6/2022).
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menambahkan, perolehan suara KIB bisa meningkat dua kali lipat jika mesin politik ketiga anggota partai bekerja secara masif.
Terlebih, baik Golkar, PAN, dan PPP memiliki basis pemilih yang berbeda.
Golkar memiliki pangsa pasar nasionalis, PAN berpotensi mendulang suara melalui massa Muhammadiyah, sementara PPP bisa mengamankan basis massa dari kalangan Nahdliyin.
Adi menuturkan, gabungan ketiga parpol KIB berdasarkan perolehan suara pada Pileg 2019 lalu sebesar 23,67 persen (hampir 24 persen) atau sebanyak 33.125.559 suara.
Adi memprediksi, kekuatan mesin politik Golkar, PAN, PPP mampu melipatgandakan perolehan suara yang sudah diraih KIB pada pemilu sebelumnya.
“Jadi kalau mesin politik Golkar, PAN, dan PPP bekerja secara masif, ya bisa dua kali lipatnya 24 persen yang didapatkan Pileg 2019, ya menang,” tegas Adi.
Diketahui, KIB sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden untuk Pemilu 2024 sebesar 20 persen.
Gabungan ketiga parpol ini bisa mengusung capres dan cawapresnya sendiri di Pilpres 2024 mendatang. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
JANGGAL! Selain Ijazah, Skripsi Jokowi Ternyata Berbeda Dengan Teman Seangkatan, Kok Bisa?
VIRAL Beredar Pengumuman di Koran KR Tahun 1980 Jokowi Diterima Fakultas Kehutanan UGM
Wapres Gibran Diduga Lindungi Mafia Beras
Banyak Menteri Gagal Paham Arah, Prabowo Didorong Reshuffle Kabinet Secara Radikal!