Kamhar menyoroti perlunya peningkatan derajat dan kualitas demokrasi demi menghentikan polarisasi politik.
"Semestinya itu diwujudkan agar polarisasi yang bersumber dari eksploitasi terhadap politik identitas secara berlebihan bisa teratasi," kata mantan aktivis HMI itu di Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sempat menggulirkan wacana menyatukan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk menghentikan polarisasi akibat pemilu.
Anies dianggap mewakili kubu agamis, sedangkan Ganjar merepresentasikan kalangan nasionalis sehingga keduanya perlu disatukan.
Menurut Kamhar, menduetkan Anies dan Ganjar sebagai capres dan cawapres hanya jalan pintas menghentikan polarisasi akibat pesta politik.
Mewujudkan duet Anies dan Ganjar sebagai representasi dua kutub politik yang selama ini dihadap-hadapkan sebagai pengejawantahan politik identitas, sama saja dengan melanggengkan politik identas itu sendiri.
"Jadi, tidak menyelesaikan persoalan," tegasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Respons Anies soal Gerakan Rakyat Bakal Jadi Partai Pengusungnya di Pilpres 2029
Pimpinan DPR Sebut Cara KKP Tangani Kasus Pagar Laut Menghina Akal Sehat
Buntut Disertasi, Bahlil Lahadalia Potensial Didepak dari Kabinet Menyusul Satryo Soemantri
PKS Soal Tambahan Jatah Menteri: Kami Gak Menuntut, Tapi Kalau Dikasih Gak Nolak