Ali mengatakan, Surya Paloh mampu membaca keinginan masyarakat dalam memilih presiden.
Menurut Ali, terdapat perubahan gaya pemilih masyarakat yang didasari karena pandemi covid-19.
"Sebelum pandemi, masyarakat cenderung ingin pemimpin yang berintegritas. Namun, setelah pandemi, masyarakat ingin memiliki presiden yang mampu memecahkan masalah," ujar Ali kepada GenPI.co, Minggu (26/6).
Ali menjelaskan bahwa Surya Paloh melihat Anies Baswedan mampu memenuhi keinginan masyarakat tersebut.
Menurutnya, Partai NasDem berusaha menyatukan kembali masyarakat agar tidak terjadi polarisasi pada Pilpres 2024.
"Ingin menyatukan dua kubu yang berselisih ketika Pemilu 2019. Jadi, Surya Paloh menganggap Anies Baswedan mampu," jelasnya.
Menurut Ali, Anies Baswedan bisa mencegah polarisasi jika dipasangkan dengan PDIP.
Namun, hal itu dengan catatan Partai NasDem serius mengusung Anies Baswedan.
Ali mengatakan, kondisi itu akan mengurasi risiko polarisasi yang kerap terjadi saat pilpres.
"Itu berbahaya, sehingga harus dihentikan. Surya Paloh pun merekomendasikan Anies Baswedan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani pada Pilpres 2024," jelasnya.
"Setelah mengusung Anies sebagai salah satu capres (calon presiden), elektabilitas Nasdem merosot hingga di bawah ambang batas parlemen," ucap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam keterangan pers di Jakarta, hari ini.
Menurut Dendik, pilihan Nasdem sebetulnya sangat rasional mengingat figur Gubernur Jakarta Anies Baswedan menjadi alternatif bagi sebagian publik Indonesia.
Awalnya, arah dukungan NasDem kepada Anies memang memberi insentif elektoral, seperti yang tergambar pada tingginya elektabilitas sejak Desember 2021. Akan tetapi, ketika dukungan resmi diberikan oleh Nasdem, elektabilitas partai ini justru mengalami penurunan tajam.
Ketua Umum Nasdem Surya Paloh pernah mengusulkan duet Anies-Ganjar untuk mengakhiri polarisasi di tengah masyarakat. Akan tetapi, hal itu sangat bergantung pada koalisi yang terbangun dengan partai-partai lain, terlebih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih terikat sebagai kader PDI Perjuangan.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!