Analis politik dari Forum Doktor Ilmu Politik UI Reza Hariyadi menganggap, pola stigmatisasi, framing, hingga mobilisasi politik identitas menjadi modus dalam komodifikasi politik identitas yang diarahkan kepada Anies. Targetnya adalah untuk mendistorsi opini publik dan memberikan label negatif pada figur yang disasar.
"Ini tampak seperti komodifikasi politik identitas, siapa saja bisa disasar, dan Anies Baswedan sebagai figur capres bisa jadi target potensial. Mungkin motifnya untuk mencederai citranya di mata publik, ujar Reza kepada wartawan di Jakarta Pusat, Ahad (25/6/2022).
Eks aktivis GMNI tersebut mensinyalir, aksi dukungan mobilisasi politik untuk Anies itu tidak genuine. Reza menyebut, aksi politik tersebut digelar secara terpola, sistematis, dan sulit dipungkiri adanya desain politik tertentu.
Dia menduga, aksi tersebut ingin memberi impresi politik kepada publik seolah Anies dekat dengan kelompok yang dianggap radikal maupun intoleran. "Ini bisa dimainkan oleh lawan politik untuk menyudutkan karena dicap Islam garis keras dan menjadi tantangan bagi Anies jika maju Pilpres 2024," ujar Reza.
Secara politik, stigma tersebut tidak menguntungkan Anies Baswedan sebagai salah satu calon presiden (capres). Anies yang belakangan semakin populer setelah masuk rekomendasi capres Partai Nasdem, memiliki elektabilitas tinggi untuk diusung pada Pilpres 2024. Adanya framing politik tersebut, menurut Reza, tentu membatasi ruang gerak Anies untuk meraih dukungan kelompok moderat dan nasionalis.
Framing politik identitas akan mereduksi demokrasi dan dapatĀ memecah belah anak bangsa menjelang Pilpres 2024. Pengalaman menunjukkan polarisasi politik berbasis politik identitas kondusif bagi konflik sosial dan memerlukan waktu panjang untuk recovery sosial.
"Anies perlu mempelopori politik bermartabat dan konsisten saja menjalankan program prorakyat memecahkan masalah-masalah faktual di Jakarta yang sudah dilakukan selama menjadi gubernur DKI," jelas Reza.
Untuk melawan balik stigmatisasi intoleran dan radikal, kata Reza, bisa dilakukan Anies yang sebenarnya punya modal besar. Anies lahir dan berpengalaman sebagai aktivis dari kampus yang dikenal sebagai corong moderasi di Indonesia yang dilahirkan Cak Nur (Nurcholish Madjid), yaitu Universitas Paramadina.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!