Refly mengatakan bahwa publik seharusnya tak membicarakan soal survei lagi. Menurut Refly, yang seharusnya dibicarakan ialah kemungkinan para tokoh politik itu benar-benar bisa menjadi calon presiden atau tidak.
"Lalu, kita berpikir bagaimana memunculkan pemilihan presiden yang benar-benar jujur dan adil," ujarnya, dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Senin (27/6/2022).
Advokat itu juga menyatakan ada hal lain yang harus diwaspadai oleh publik sebelum percaya dengan hasil survei tersebut.
"Perlu kita lihat siapa kira-kira yang mendanai lembaga survei itu," ungkapnya.
Lebih lanjut, Refly menilai bahwa hasil survei Polmatrix sebenarnya masih dalam jangkauan margin of error. Pasalnya, dalam survei itu, Anies berada di posisi teratas dengan hasil 20,8 persen.
Sementara itu, Prabowo menyusul di posisi kedua dengan elektabilitas 19,3 persen. Lalu, Ganjar Pranowo sebesar 18,8 persen.
"Ini masih dalam range margin of error, sehingga tak bisa ditentukan siapa nomor satunya. Ini hanya suara tiga besar saja," paparnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!