Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengaku tak rela jika Cak Imin ditempatkan sebagai calon wakil presiden (cawapres). Sebab partainya selama ini mengupayakan agar Cak Imin sebagai calon presiden (capres).
"Pribadi nggak rela, sebagai waketum bidang pemenangan nggak rela loh," kata Jazilul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2022).
Berdasarkan hasil muktamar, PKB memberikan mandat kepada Cak Imin sebagai capres. Namun dalam prosesnya PKB akan berkompromi dengan partai calon rekan koalisi.
"Begini, PKB dalam posisi hari ini tetap, ini kan ada masukan tetep mengusung pak Muhaimin sebagai calon presiden, gitu aja. Mana yang menerima, itu yang lebih mudah komunikasi. Nah tetapi karena kompromi ya kita buka opsi opsi, termasuk dengan Gerindra," ujarnya.
Sebelumnya PKB sepakat berkoalisi dengan Partai Gerindra. Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut-sebut yang akan diproyeksikan sebagai capres.
"Kalau seandainya menerima wapres, itu hasil kompromi itu maksud saya hasil pembicaraan hasil kompromi," ucapnya.
Namun ia mengatakan tahap penentuan pasangan calon oleh koalisi masih sangat dinamis. Hal tersebut menurutnya masih bisa dikompromikan sejauh tujuannya untuk memenangkan pemilu 2024.
"Masih dinamis itu perkembangannya begitu calon muncul apakah calon-calon ini kemudian berubah? Bisa aja berubah itu biasanya mepet-mepet pemilu," tuturnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!