Hal ini diungkapnya kala berbincang bersama Ahmad Dhani dan disiarkan di kanal Youtube Video Legend, Kamis (16/6/2022). Kepada pentolan band Dewa 19 itu, Amien Rais mengungkapkan bagaimana hubungannya dengan tokoh penting lain sudah tercipta sejak masa kuliah.
Mulanya, Ahmad Dhani penasaran dengan hubungan Amien Rais dengan Gus Dur.
"Pak Amien pertama kali dengar nama Gus Dur kapan?" tanya Dhani.
Sembari menjawab bahwa mereka bertemu di luar negeri, Amien Rais juga menceritakan dinamika hubungannya dengan sejumlah tokoh NU lain.
"Waktu itu saya lebih berkontradiksi dengan Nurcholis daripada dengan Gus Dur," Amien Rais mengakui.
"Padahal sama-sama dari Amerika?" tanya Dhani.
"Iya. Waktu itu ada acara di Ahad pagi di Gelanggang Mahasiswa UGM," Amien Rais melanjutkan cerita.
Pertemuan di kisaran tahun 1988 itu begitu berkesan bagi Amien Rais. Kala itu tiga nama yang kerap muncul adalah Amien Rais, Nurcholis Madjid, dan Gus Dur yang kala itu belum menjabat sebagai Ketua PBNU. Pertemuan itu sudah dinantikan para mahasiswa yang penasaran dengan hubungan Amien Rais dan tokoh-tokoh tersebut.
"Saya mengatakan, 'adik-adik mahasiswa Anda berjubel sampai ribuan ini Anda mengharapkan boxing intelektual antara saya dan Cak Nur to? Tapi nanti Anda kecewa itu'." kata Amien Rais.
Alih-alih mempertebal perbedaan, Amien Rais bercerita soal sikap Nurcholish Madjid kepadanya yang memang mengakui perbedaan di antara mereka.
"Terus dia bilang pada saya, Mas Amien kita ini berbeda tapi seperti jeruji roda," kata Cak Nur.
"Betul Mas Nurcholish, karena Anda di pondok, saya di Majlis Al Islam Surakarta, Anda di Gontor lalu IAIN, dan kita di Chicago," kata Amien Rais.
Menurutnya, perbedaan itu merupakan hal yang wajar karena keduanya tumbuh sebagai intelektual Islam dari organisasi yang berbeda.
"Perbedaan dengan Nurcholish Majid itu soal pemikiran kan? Tafsir, Al quran, hadis dll kan? Karena yang kita tahu kan Nurcholish Majid itu dianggap dedengkot liberal kan, dari situ kan perbedaannya?" tanya Ahmad Dhani mencari penegasan.
Tak dipungkiri Amien Rais, ada beberapa pemahaman Cak Nur yang juga menurutnya benar. Terutama soal sekularisasi.
"Iya betul. Ketika Nurcholish pidato di TIM tentang Sekulerisasi Bukan Sekularisme itu, setelah saya membaca Harvey Cox dari Harvard judulnya The Secular City itu memang ada perbedaan," jawab Amien Rais.
"Kalau sekularisme itu memang emoh agama, memang agama tidak ada tempatnya, hanya di masjid, di gereja, di tempat ibadah gitu. Tapi kalau sekulerisasi, kata Nurcholish 'yang memang untuk dunia di dalam kitab suci ya diduniakan ditafsirkan secar kreatif'. Tapi memang waktu itu memang banyak orang mengkritik habis-habisan," lanjut Amien Rais.
Kala itu, Amien Rais justru memilih karena tak ingin menambah panas situasi.
"Apa bedanya? permainan kata-kata. Tapi saya kira memang ada bedanya. Tapi saya milih diam daripada memperkeruh suasana," katanya.
"Tapi intinya perbedaan pemikiran tadi, saya yakin bahwa dengan Quran itu lebih ungggul daripada filsafat Yunani, Persia, dll," pungkas Amien Rais yang mengulas lagi beberapa kajian Cak Nur soal filsafat Yunani dan tokoh Islam yang punya kemiripan pemahaman.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!