Dalam Rakernas NasDem, sebanyak 29 DPW menyatakan mendukung Ganjar sebagai salah satu kandidat capres. Dari hasil itu, kemudian Rakernas NasDem merekomendasikan tiga mana untuk menjadi capres yang bakal diusung. Salah satunya Ganjar. Keputusan final nama capres yang akan diajukan NasDem akan ditentukan Surya Paloh.
Masuknya nama Ganjar sebagai salah satu capres yang diusung NasDem, memberi semangat tersendiri pada Ganjarist. "Kami merasa apa yang sudah kami lakukan disambut oleh institusi partai politik," ujar Eko Kuntadhi, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (17/6).
Eko melanjutkan, semua tahu Ganjar adalah kader PDIP. Namun demikian, dukungan signifikan dari Partai Nasdem menandakan bahwa Ganjar juga mendapat dukungan dari luar PDIP
"Ini menunjukkan suara asli Indonesia. Capres dan cawapres mestinya bukan milik satu dua golongan. Tapi sejatinya adalah untuk Indonesia," imbuhnya.
Bagi Ganjarist, suara-suara yang muncul di kalangan parpol adalah indikator bahwa pilihan terhadap Ganjar memang bukan hanya dari kalangan separtainya saja. "Ganjar didorong kondisi untuk bertransformasi dari kader satu partai menjadi calon pemimpin untuk seluruh rakyat Indonesia," ucap Eko.
Dengan mendapat 29 suara DPW partai Nasdem, akan semakin menambah semangat relawan Ganjarist untuk terus bekerja. "Dalam politik, fungsi-fungsi kerelawanan akhirnya mendapat sambutan dari partai. Ini membuat semangat kami makin bertambah," tambah Eko.
Sebetulnya, menurut Eko, terpilihnya nama Ganjar oleh sebagian besar DPW NasDem mengafirmasi beberapa hasil lembaga survei. Lembaga-lembaga survei kredibel memang selalu menempatkan mana Ganjar sebagai tokoh yang didukung masyarakat luas.
"Bahkan, survei Charta Politika terakhir menjelaskan elektabilitas Ganjar sudah mencapai angka 36,5 persen. Artinya, ada sepertiga rakyat Indonesia yang jatuh hati pada kepemimpinan Ganjar," ucap Eko.
Suara ini juga dilihat dari para pemilih partai. Pemilih Partai NasDem misalnya, sebanyak 31 persen menjatuhkan pilihan ke Ganjar. "Jadi, pilihan 29 DPW itu benar-benar menggambarkan suara arus bawah partai Nasdem," ucapnya.
Eko yakin, pada saatnya, Partai NasDem yang berhaluan nasionalis juga akan lebih memilih capres dengan jiwa nasionalis yang sama. Seperti kata Ketua Umum NasDem Surya Paloh, yang mengingatkan agar Pemilu 2024 nanti jangan terjebak dengan politik identitas.
"Kami setuju dengan Pak Surya Paloh. Kita harus menjadikan Pilpres dan Pemilu hanya sebagai tradisi lima tahunan. Jangan sampai malah menjadi faktor yang memecah bangsa,” pungkasnya.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!