Adib, sapaan akrabnya menilai reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi hanya sekadar bagi-bagi kue kekuasaan.
Hal itu kata Adib terlihat dari langkah Jokowi menunjuk Ketum PAN Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
“Sangat kental dengan bagi-bagi kue kekuasaan atau akomodasi politik,” ujar Adib kepada GenPI.co, Jumat (17/6).
Adib mengatakan, seharusnya Jokowi sudah tidak punya beban politik di periode kedua.
Sebab, Presiden Jokowi sudah tidak bisa lagi mencalokan diri pada Pilpres 2024.
“Dia masih bagi-bagi kue kekuasaan untuk PAN. Itu makin mempertegas posisi politik Jokowi ke depan,” jelasnya.
Adib menduga Jokowi masih punya sesuatu yang diharapkan dari koalisi pemerintahan yakni menjadi king maker pada Pilpres 2024.
“Selain itu, latar belakang Zulkifli Hasan dari parpol bertolak belakang dengan Muhammad Lufti yang merupakan akademisi,” kata Adib.
Adib juga meyakini Lutfi bisa menyelesaikan permasalahan perdagangan lebih baik ketimbang Zulkifli Hasan.
“Sebab, orang partai politik memiliki konflik kepentingan yang tinggi,” kata Adib.
Adib mengaku pesimis Zulkifli Hasan bisa menyelesaikan kasus minyak goreng lantaran tokoh sekelas Lutfi gugur dalam permasalahan tersebut.
“Harusnya orang-orang profesional yang minim konflik kepentingan diangkat sebagai menteri, bukan politikus,” ujar Adib.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!