Toh, kata dia, gambar yang terbentuk dari PAN, Golkar, dan PPP itu sudah bisa mengusung sosok sebagai capres dan cawapres pada 2024.
Dari hasil Pileg 2019, parpol ketiga tersebut memperoleh 26,82 persen kursi DPR dan 23,93 persen suara.
"Tokoh-tokoh nasional yang berpotensi menjadi capres jelas akan menjajaki dukungan atas pertanyaan ini," kata Drajad melalui persnya, Senin (16/5).
Mantan Direktur Indef Jakarta itu melanjutkan tokoh nasional yang bukan ketum parpol seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Soetrisno Bachir, Sandiaga Uno, dan Erick Thohir tentu perlu menjajaki kemungkinan bisa diusung ini untuk Pilpres 2024.
"Singkat cerita, posisi tawar politik dari parpol ini naik drastis," ujar Drajad.
Anggota Komisi XI DPR RI periode 2004-2009 itu bahkan menyebut Presiden Joko Widodo bakal tertarik dengan Koalisi Indonesia Bersatu.
"Presiden Jokowi pun saya yakin akan tertarik dengan melihat ini (Koalisi Indonesia Bersatu, red)," ungkap dia.
Menurut Drajad, Jokowi sebagai presiden memang bakal netral dalam Pilpres 2024. Namun, kepala negara dan keluarganya juga rakyat Indonesia yang memiliki hak politik memilih capres 2024.
"Jika Koalisi Indonesia Bersatu mengusung capres tersebut, karena pilpres dan pileg berlangsung serentak, ketiga parpol ini berpotensi mendapatkan limpahan suara capres," ujar Drajad.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah
Apa Alasan Jokowi Beri Arahan Peserta Sespimmen Polri di Rumah Pribadinya?
Forum Purnawirawan TNI, Termasuk Try Sutrisno Tuntut Gibran Diganti Lewat MPR
Try Sutrisno Sayangkan Sikap Jokowi Paksakan Gibran Wapres