Fernando mengatakan kemesraan PAN, PPP, dan Golkar kini telah menjelma menjadi Koalisi Indonesia Bersatu.
"Koalisi partai politik dengan kombinasi nasionalis dan agamais memang tampaknya lebih diminati," ujar Fernando mengutip GenPI.co, Minggu (15/5).
Fernando menduga taktik Koalisi Indonesia Bersatu menggabungkan kaum nasionalis dan agamais kemungkinan akan ditiru koalisi lain.
Menurutnya, ada kemungkinan PDIP dan PKB ikut membentuk koalisi tandingan untuk memberi perlawanan.
"Jika koalisi PDIP dan PKB terbentuk, opsi membuat Koalisi Poros Islam sudah tertutup," tuturnya.
Sebab, Fernando mengatakan partai yang bernapaskan Islam hanya menyisakan PKS.
Adapun PKS hanya memiliki 50 kursi di DPR atau setara 8,69 persen, yang mana tak lolos presidential threshold.
"Munculnya kombinasi nasionalis dan agamais memang membuat politisasi agama sulit berkembang pada 2024," ujar Fernando.
Fernando menduga Koalisi Poros Islam yang sempat mencuat beberapa waktu lalu hanya basa-basi semata.
"Ya, mungkin hanya untuk menaikkan daya tawar partai agamais terhadap partai nasionalis," ungkapnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!