Sejumlah menteri dan tokoh nasional dipanggil ke Istana Kepersidenan Jakarta. Pemanggilan sejumlah pihak ini menguatkan isu Reshuffle Kabinet Presiden Jokowi akan segera dilaksanakan.
Sederet nama pun mulai santer akan “ditendang” dari kabinet khususnya pihak-pihak yang terlibat dengan masalah penting negara (minyak goreng, dll).
Beredarnya dugaan nama-nama yang akan didepak dari kabinet Jokowi ini ikut dikomentari oleh pakar hukum tata negara, Refly Harun. Refly menyinggung PDIP.
Refly mengungkit “bisik-bisik tetangga” yang mana PDIP disebut tidak sepenuhnya “menang” pada reshuffle yang diduga akan terjadi tidak akan lama lagi.
Baca Juga: Anies Baswedan Emang Paling Jago Bikin Pembencinya Kelojotan! Satire Berkelas Soal Formula E: Saya Minta Maaf…
“Dari sisi PDIP semua tidak menang. Dengar-dengar bisik-bisik tetangga, The Ruling Party seperti PDIP ingin Luhut, Arilangga, Erick Thohir dicopot,” jelas Relfy melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (14/6/22).
Menurut Refly dugaan PDIP menginginkan nama-nama tertentu untuk didepak dari kabinet Jokowi masuk akan jika melihat sikap beberapa kadernya yang berani terang-terangan mengkritisi menteri tersebut.
“Itu masuk akal kalau kita lihat serangan-serangan PDIP terhadap paling tidak sosok seperti Erick Thohir dan luhut,” lanjutnya Refly.
Baca Juga: Grace Natalie Singgung Isu Agama ke Anies Baswedan, Penjelasan Refly Harun Menggelegar, Simak!
Sebagaimana diketahui beberapa anak buah Megawati gencar menyatakan sikap kritis terhadap sosok tertentu, salah satunya adalah Politisi PDIP Masinton Pasaribu.
Masinton sudah banyak mengkritisi soal Luhut Binsar Pandjaitan mengeluarkan pernyataan big data penundaan pemilu.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!