Hasto mengakui mereka berd`ua membahas politik di gedung bersejarah tersebut.
"Yang dibahas adalah politik kebudayaan dan politik kuliner," kata Hasto di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Selasa (14/6).
Dia menjelaskan pada masa Bung Karno kebudayaan diangkat menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia, termasuk melalui Sarinah.
Hasto menyampaikan Sarinah memiliki makna yang lebih dari sekadar bangunan saja.
"Sarinah bukan hypermall dan toserba, melainkan pergerakan ekonomi rakyat yang menampilkan jati diri berdikari. Itu yang diperbincangkan," ungkapnya.
Saat ditanya peluang besar Erick Thohir bergabung dengan PDIP, Hasto menanggapinya dengan guyonan.
"Yang ada batiknya merah," ujarnya.
Sebelumnya, Erick Thohir mengaku tak membicarakan politik dalam pertemuan selama satu jam di Sarinah dengan Megawati.
"Ya, saya rasa kebanyakan Sarinah," kata dia di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (13/6).
Saat ditanya kembali oleh wartawan ada atau tidak pembahasan soal politik dengan Megawati, Erick Thohir hanya tertawa.
"Hahaha," ungkap Erick Thohir sambil meninggalkan wartawan. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!