"Menariknya lebih karena keanehan dan keganjilannya, bukan yang lain," ujar Zaki dilansir dari GenPI.co, Selasa (14/6).
Menurutnya, dari segi ketokohan, kedua parpol ini minimalis.
"Cak Imin memang popularitasnya tinggi tapi sayang elektabilitasnya masih rendah," ucapnya.
Sementara PKS, lanjut Zaki, krisis tokoh populer.
Hanya ada satu yakni Hidayat Nurwahid tetapi namanya sudah lama tidak keluar dari peredaran.
"Tidak ada tokoh yang menonjol yang dikenal luas," tegasnya.
Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta menyebut potensinya masih belum jelas, karena banyak pihak yang ragu koalisi ini akan awet.
"Kemungkinan bubar ditengah jalannya lebih tinggi," tambahnya.
Hingga saat ini belum ada parpol yang menunjukkan minat serius bergabung.
"Mungkin terkunci dengan syarat 'pokoknya Cak Imin capresnya'," kata Zaki. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
JANGGAL! Selain Ijazah, Skripsi Jokowi Ternyata Berbeda Dengan Teman Seangkatan, Kok Bisa?
VIRAL Beredar Pengumuman di Koran KR Tahun 1980 Jokowi Diterima Fakultas Kehutanan UGM
Wapres Gibran Diduga Lindungi Mafia Beras
Banyak Menteri Gagal Paham Arah, Prabowo Didorong Reshuffle Kabinet Secara Radikal!