Seperti diketahui, Komunitas ini dipelopori oleh Timothy Ivan, Baron Danardono Wibowo, dan M Qodari demi menyuarakan keinginannya agar Jokowi maju bersama Menhan Prabowo Subianto.
"Selama konstitusi bilang dua periode, ya itulah yang kita pegang,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (21/6).
Menurut Refly Harun, mengubah konstitusi hanya untuk mengupayakan agar Jokowi bisa menjabat selama 3 periode sangat tidak bijak.
“Sistem dibangun jangan bersandarkan orang. Pembatasan berapa kali presiden dipilih itu untuk menjaga agar demokrasi kita terpelihara baik,” tuturnya.
Tidak hanya itu, menurutnya pembatasan dua periode merupakan upaya agar tidak muncul pemimpin yang otoriter sebagaimana Presiden ke-2 Soeharto.
“Lagipula saya tidak yakin Menteri Pertahanan Prabowo mau jadi orang nomor dua. Prabowo percaya diri untuk nyalon lagi sebagai presiden. Apalagi surveinya masih nomor satu,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, menurut Refly, ide Jokowi-Prabowo itu tidak berbasis. Baik dari sisi konstitusi maupun realitas politik.
"Memangnya, cuma Jokowi yang mau dan mampu jadi presiden? Banyak calon pemimpin yang menurut saya lebih hebat dari Jokowi bila diberi kesempatan dalam kompetisi politik yang fair dan terbuka,” tandasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Elite PDIP Kritik Karpet Merah Anak dan Mantu Jokowi ke Dunia Politik: Hanya Hilirisasi Kekuasaan Yang Berhasil!
Diduga Cawe-cawe Menangkan Istri, Mendes Yandri Harus Dievaluasi Presiden
Sebut Praktik Mega Korupsi Pertamina Sangat Kejam, Pengamat ke Erick Thohir: Anda Harus Bertanggung Jawab!
Beri Materi Retreat di Magelang, Video Gibran Beredar Tanpa Suara Bikin Publik Curiga: Wapres Gagal!