"Pemilu 2024 itu agenda politik negara yang sudah berjalan, tetapi penambahan 2,5 periode itu masih bisa numpang di tengah jalan," ucap Panel dalam acara Total Politik, di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2022).
Panel mengatakan, penambahan masa jabatan presiden kemungkinan bisa terjadi. Namun, Panel menambahkan bila penambahan masa jabatan presiden tidak tiga periode, tetapi 2,5 periode.
"Menurut saya yang lebih masuk akal bukan 3 periode, tapi 2,5 periode," katanya.
Dia mengatakan, tiga periode masa jabatan presiden bukan agenda dari ProJo.
"Saat ini agenda politik ProJo adalah memastikan Presiden Jokowi sukses sampai 2024," katanya.
Sebab, perpanjangan masa jabatan presiden lebih memungkinkan ketimbang menjalankan aspirasi tiga periode.
"Karena tiga periode ini effort-nya begitu besar, dan kehendak rakyat menjadi sebuah syarat, belum lagi perubahan amandemen," ungkapnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!