“Kemarin waktu ngobrol sama saya ya, karena responnya seperti itu di publik maka beliau statement,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, sebenarnya wacana tersebut belum diterapkan. Menurutnya, pada rapat yang diikuti, pemerintah masih berdiskusi panjang dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) serta Balai Konservasi Borobudur (BKB).
Ganjar menjelaskan, wacana yang disampaikan pada publik adalah bentuk transparansi pemerintah.
“Jadi konsep sebenarnya belum. Tapi karena mungkin kita memang transparan saja, jadi tidak menduga kalau responnya seperti itu, ya sudah,” ujarnya.
Terlepas dari pro-kontra wacana kenaikan harga tiket ke Candi Borobudur, Ganjar menilai ada hikmah positif yang bisa diambil. Sebab, banyak kelompok masyarakat yang merasa memiliki, turut bersuara.
“Intinya Pak Luhut waktu ke rumah menyampaikan ke saya, sudahlah Pak Ganjar ini kita postponed dulu biar dibicarakan oleh TWC sama balai dulu, saya kira itu bijaksana,” kata Ganjar.
Sebelumnya, diberitakan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menunda kenaikan tarif naik ke Candi Borobudur Rp750 ribu. Dia mengatakan sedang melakukan evaluasi terkait pengelolaan Borobudur.
Luhut belum dapat memastikan soal kemungkinan tiket untuk naik ke Borobudur bakal naik atau turun. Dia bakal membandingkan dengan tiket pariwisata dunia. Evaluasi pengelolaan Candi Borobudur akan berlangsung selama satu tahun, yang setelahnya akan diambil keputusan.
Sumber: sumsel.suara.com
Artikel Terkait
Polisi di Buton Utara Dipecat Usai Dilaporkan Perkosa Ibu Mertua, Tak Terima Kini Ajukan Banding
Pengusaha es kristal di Langkat diintimidasi, pabriknya ditutup paksa oleh ormas SPSI dan PP
Sosok Aiptu Lilik Cahyadi, Polisi Pacitan yang Diduga Perkosa Muncikari, Rajin Beri Bimbingan Rohani
Pertemuan Don Dasco dengan Aktivis Eggi Sudjana Cs peristiwa realitas bukan sekedar April Mob