Melalui akun instagramnya, Abu Janda akhirnya membeberkan alasan dirinya sering pasang badan terhadap agama non-Islam. Ia mengaku sudah diajarkan nilai-nilai toleransi oleh Gus Yaqut.
"Ada yang nanya sama saya, bang kenapa suka belain nonmuslim? Jawabannya karena saya diajarin panglima saya @gusyaqut," ujar Abu Janda.
"Sekarang beliau sedang berada di Vantikan sowan ke sahabatnya paus @franciscus. Semoga beliau selalu diberikan kesehatan aamin," sambungnya.
Lebih lanjut, Abu Janda kemudian menyentil orang-orang yang kerap mendeskriminasikan kelompok minoritas. "Itu bedanya kami sama kadrun, kadrun menebar Islam penuh benci. Kami menebar Islam penuh cinta," tandas Abu Janda.
Unggahan Abu Janda itu sontak saja langsung dibanjiri komentar warganet. Sebagian besar dari mereka juga turut menyentil kelompok yang sering mendeskriminasikan kelompok minoritas.
"Aku juga kadang bingung dengan ajaran kadrun ini. Orang kalau nggak sepahaman sama dia selalu dimaki-maki dan fitnah. Kalau di agamaku disamakan dengan setan," ujar akun @igomo**.
"Ya kalau kadrun kan mempromosikan bahwa agama harus penuh dominasi, cinta, konflik, dan nggak ada bagus-bagusnya untuk golongan lain," tutur akun @parmin**.
"Kita beda kelas ya mas @permadiaktivis2 sama kadrun," sahut akun @lisaalam**.
"Menebar Islam dengan penuh cinta, keren banget andai semua umat Islam bisa seperti itu kang," timpal akun @piere**.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Rabu (8/6/2022) dan menyampaikan undangan dari Presiden Joko Widodo agar dapat berkunjung ke Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan undangan Presiden Joko Widodo kepada Yang Mulia untuk datang berkunjung ke Indonesia," ujar Menag Yaqut dalam keterangan tertulis, Kamis (9/6/2022).
Menag mengatakan, Paus Fransiskus sebenarnya berencana datang ke Indonesia, tapi batal karena pandemi Covid-19. Kini, di tengah situasi Covid-19 yang sudah terkendali di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, Menag menyampaikan undangan agar Paus dapat kembali menjadwalkan kunjungan ke Indonesia.
Yaqut menjelaskan, Kementerian Agama telah mencanangkan tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi. Pencanangan ini menjadi salah satu wujud komitmen kuat dari pemerintah untuk senantiasa merawat toleransi, baik toleransi sosial, agama, maupun politik.
"Indonesia mampu menjaga toleransi dan perdamaian antarpemeluk agama, termasuk ratusan umat agama lokal. Kami ingin mengundang Yang Mulia untuk melihat keberagaman ini di Indonesia," kata dia.
Menag juga menyampaikan kerinduan umat Katolik kepada Paus Fransiskus saat datang ke Indonesia. Menag menyampaikan salam dari para Uskup Agung dan Uskup Indonesia, mereka berdoa untuk kesehatan Paus Fransiskus dan berharap dapat datang ke Indonesia.
"Kami berdoa dan berharap kesehatan dan kemakmuran yang baik untuk Yang Mulia. Kami percaya dan menghargai persaudaraan sebagaimana Yang Mulia percaya untuk menciptakan dan memelihara perdamaian di Indonesia," tandas Menag.
Sumber: jateng.suara.com
Artikel Terkait
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia
Tembus 1 Triliun, Anggaran Perjalanan Dinas dan Konsumsi Rapat Pemprov Jakarta Bakal Dipangkas!