POLHUKAM.ID - Seorang mantan agen Dinas Intelijen Pusat Federal Amerika Serikat (CIA) telah mengklaim bahwa ia tahu persis di mana Ark of Covenant atau Tabut Perjanjian, yang disebutkan dalam Allkitab itu sebenarnya berada.
Tabut Perjanjian adalah kotak kayu berhias emas yang konon merupakan peti penyimpanan dan relik keagamaan yang dianggap sebagai objek paling suci oleh orang Bani Israil. Dalam Kitab Keluaran disebutkan bahwa Tuhan memerintahkan Nabi Musa untuk membuat peti ini selama 40 hari tinggal di Gunung Sinai.
Mayor Ed Dames bekerja untuk CIA sebagai mata-mata sepanjang 1980-an dan mengatakan bahwa ia tahu di mana Tabut Perjanjian itu sebenarnya berada.
Dames bahkan mengklaim bahwa ia tidak hanya tahu di mana lokasinya, tetapi juga bahwa ia adalah bagian dari program rahasia Angkatan Darat AS yang menggunakan orang-orang yang dikenal sebagai 'pemantau jarak jauh' untuk mengungkap informasi tentang objek atau orang dari masa lalu.
Berbicara kepada MailOnline, Dames membagikan dokumen yang menyatakan bahwa dia terlibat dalam proyek Stargate, yang berlangsung dari 1977 hingga 1995, saat proyek itu dihentikan. Dia diduga sebagai salah satu 'pengamat jarak jauh', dan ia membantu melacak lokasi Tabut itu di dunia.
Ia mengklaim bahwa benda itu berada di dalam Gua Leluhur, yang terletak di Hebron, Tepi Barat.
Menurut kepercayaan Kristen, Yahudi, dan Islam, di sinilah beberapa tokoh yang disebutkan dalam kitab suci seperti Nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub dimakamkan.
Disebutkan dalam Alkitab bahwa Tabut Perjanjian yang dibangun Bani Israil berbentuk peti sebagai peti emas. Tabut ini dibuat tak lama setelah orang-orang Bani israil melarikan diri dari Mesir pada abad ke-13 SM.
Lebih lanjut diyakini bahwa Nabi Musa meletakkan Sepuluh Perintah di peti tersebut, yang menurut para sejarawan disimpan di Ruang Mahakudus, ruang terdalam di Kuil kuno Yerusalem, tetapi saat Yerusalem dijarah Babilonia pada 586 SM, Tabut tersebut menghilang.
Penglihatan Jarak Jauh
Dames mengklaim bahwa kekuatan pikirannya, yang katanya ia ajarkan kepada orang lain untuk digunakan juga, membimbingnya ke 'sejenis terowongan batu'. Ia mengatakan bahwa ia masih mengajarkan orang lain 'penglihatan jarak jauh', karena ia menggunakan 'kemampuannya' terutama untuk mencari anak-anak yang hilang.
"Saya berada di dalam tempat yang gelap, dan saya merasa sangat tidak aman karena ada perasaan yang tidak dapat saya gambarkan. Tidak pernah merasakannya sebelumnya, dan itu membuat saya takut,” katanya berbicara tentang pencarian Tabut yang hilang itu kepada Mail Online.
"Saya berada di dalam semacam terowongan batu, dan ada sebuah objek, dan objek itu berbentuk kotak dan berat serta padat," jelasnya.
"Gelap, saya masih sedikit gelisah, tetapi saya masih dapat mengendalikan alam bawah sadar saya.
"Ide-ide konkret yang terkait dengan target adalah struktur kotak," kata mantan agen CIA tersebut.
Ia kemudian merasakan sebuah 'relik suci' dan akan menyelidiki detail tentang bagaimana benda itu muncul, mencatat bahwa itu adalah 'alkitabiah'.
Menurutnya, sesi penglihatan jarak jauh kedua membuatnya mengklaim bahwa benda itu berada di Gua Leluhur. Dames berkata bahwa ketika menjadi bagian dari program Stargate, ia ditugaskan menjadikan Tabut itu sebagai target selama pelatihan.
Tak Ada Bukti Konkret
Sebuah dokumen CIA yang tampaknya muncul kembali mengungkapkan apa yang ditemukan dalam latihan pada tahun 1988, yang menyatakan bahwa pelatihan itu berlokasi di Timur Tengah.
Dames mengklaim bahwa ia memasuki 'kondisi kesadaran yang berubah' untuk menemukan targetnya, menggunakan kelima indranya.
Pada tahun 90-an, LA Times melaporkan bahwa 'paranormal' dapat menjadi berharga bagi mereka, menghabiskan jutaan dolar untuk mendatangkan mereka.
Saat ini tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa Tabut itu pernah ada, dan meskipun Dames mengklaim bahwa itu nyata dan berada di Tepi Barat, tidak seorang pun diizinkan memasuki gua-gua kuno ini, yang berarti lokasinya mungkin tidak akan pernah dapat diverifikasi.
Sumber: okz
Artikel Terkait
Kabar Permadi Arya Jadi Komisaris BUMN, Publik Ngamuk ke Prabowo
Akui sudah 10 tahun tak rutin kerjakan salat, Raymond Chin akhirnya sadar karena hal ini
Baru seminggu mualaf, Ruben Onsu akui sering nangis setiap sujud: Allah kasih lihat semua...
Usai Kematian Sejumlah Jurnalis, Warganet Kini Beri Dukungan ke Host Valentinus Resa yang Disomasi