HRS: Siapkan Selepas Ramadhan Alat Perang Kita Melawan Jenderal-Jenderal Monyet!

- Sabtu, 29 Maret 2025 | 14:30 WIB
HRS: Siapkan Selepas Ramadhan Alat Perang Kita Melawan Jenderal-Jenderal Monyet!




POLHUKAM.ID - IB HRS sudah berimamah hijau, siapkan selepas Ramadhan alat perang kita.


Habib Rizieq Shihab sudah tidak bisa lagi mentolerir penghinaan terhadap Para Habaib yang dilakukan oleh 'gerombolan monyet'.


Kasus terbaru penghinaan yang sangat keterlaluan yang dilakukan oleh Fuad Plered terhadap Habib Idrus bin Salim Al-Jufri (Guru Tua) pendiri jam'iyyah Alkhairaat.


"Ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi, ini sudah kelewat batas. Ulama-Ulama besar Islam seenaknya mereka hina, dan ini bukan pertama kali!" tegas Habib Rizieq.


Habib Rizieq mengatakan kelompok ini didukung oleh Jenderal-Jenderal monyet sehingga merasa besar dan tidak tersentuh hukum. Padahal sudah dilaporkan ke polisi.


"Saya mau sampaikan nih kepada monyet yang didukung oleh jenderal-jenderal monyet.... sudahlah... capek kita... kita perang saja deh. Saya siap untuk kobarkan perang melawan mereka dengan bekingnya!!! TAKBIR !!!" tandas Habib Rizieq.


"Selesai Ramadan ini kita akan konsolidasi. Kalau negara tidak bisa menyelesaikan urusan ini, saya akan beri komando kepada Umat Islam Ayo Kita Selesaikan dengan cara kita!!!"


👇👇


[VIDEO




Komda Alkhairaat Sigi Desak Penegak Hukum Tangkap Fuad Plered







Komisaris Daerah (Komda) Alkhairaat Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap Fuad Plered atas pernyataannya yang dinilai menghina pendiri Alkhairaat, Habib Idrus Bin Salim Al Jufrie atau Guru Tua.


Desakan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Komda Alkhairaat Sigi, Yahya A. Landua, saat menyampaikan laporan di Markas Komando Kepolisian Resor (Mako Polres) Sigi pada Jumat (tanggal).


“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dan meminta kepolisian berlaku adil dalam memproses Fuad Plered sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Yahya di hadapan aparat kepolisian, Jumat (28/3/2025)..


Menurutnya, Komda Alkhairaat Sigi tidak dapat menerima pernyataan yang menyebut Guru Tua sebagai pengkhianat bangsa dan negara. 


Pernyataan tersebut dinilai sebagai penghinaan terhadap tokoh besar yang telah berjasa dalam bidang pendidikan dan dakwah Islam di Sulawesi Tengah.


“Kami mengutuk keras tanpa kompromi pernyataan yang telah melecehkan kehormatan Guru Tua,” tegas Yahya.


Ia juga menambahkan bahwa pernyataan tersebut telah melukai perasaan keluarga besar Alkhairaat dan umat Islam secara umum. 


Menurutnya, penghinaan terhadap Guru Tua merupakan bentuk pelecehan terhadap perjuangan beliau dalam menyebarkan ilmu dan nilai-nilai keislaman di Tanah Air.


“Ini tidak bisa dibiarkan karena telah merendahkan seorang ulama yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan pendidikan dan dakwah Islam, khususnya di Sulawesi Tengah. Penghinaan terhadap Guru Tua adalah penghinaan terhadap umat Islam,” lanjutnya.


Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Sigi, Kompol Sulardi, mengapresiasi aksi damai yang dilakukan Komda Alkhairaat dalam menyampaikan aspirasinya.


“Semua tuntutan dan aspirasi yang disampaikan hari ini akan kami teruskan dan laporkan ke Polda Sulawesi Tengah,” kata Kompol Sulardi.


Ia juga menambahkan bahwa pernyataan sikap tertulis dari Komda Alkhairaat Sigi akan diteruskan ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sigi untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.


“Tuntutan ini pada dasarnya kami terima dan akan segera kami serahkan ke Kasat Reskrim untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku,” jelasnya.


Sebelumnya, pernyataan kontroversial Fuad Plered mencuat setelah ia menyebut bahwa Habib Idrus Bin Salim Al Jufrie tidak layak menjadi pahlawan nasional serta melontarkan kata-kata yang dinilai tidak pantas terhadap Guru Tua. 


Pernyataan ini memicu kecaman dari berbagai pihak, terutama keluarga besar Alkhairaat yang menjunjung tinggi warisan perjuangan Guru Tua dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam. 


***

Komentar