Menteri BUMN Erick Thohir, mengungkapkan bahwa kick off uji klinis fase ketiga bisa terwujud karena adanya kolaborasi yang dilakukan banyak pihak.
"Bagaimana kolaborasi antara dari pihak universitas di seluruh Indonesia, Kementerian Kesehatan, BPOM Indonesia, dan juga Kementrian BUMN dalam terus sama-sama saling membantu dalam menghadapi situasi, tentu pandemi," kata Erick, Kamis (9/6/22).
Dia mengungkapkan bahwa vaksin yang disiapkan pihaknya merupakan salah bukti dari kinerjanya. Menurutnya, vaksin tersebut merupakan salah satu upaya kontribusi dalam menciptakan penemuan sains dalam negeri.
"Kita juga tidak bisa diposisikan seperti kedepannya di mana kita hanya dijadikan sebagai fakir untuk penemuan dari pada sains ataupun dari industri kesehatan secara menyeluruh," paparnya.
Pihaknya, kata Erick, bersama dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM akan terus melakukan transformasi di industri kesehatan guna menghindari ketergantungan pada negara lain dalam konteks bahan baku obat.
"Kita tidak bisa terus bergantung pada negara-negara lain apakah dalam konteks bahan baku obat, apakah dalam konteks dari pada bagaimana kita mendorong dari pada kesehatan masyarakat secara menyeluruh baik dalam menjaga supaya masyarakat kita juga percaya kepada kesehatan yang dibangun di dalam negeri," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kick off tersebut merupakan salah satu terobosan yang dilakukan untuk memberikan solusi bagi negara dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
"Terobosan-terobosan seperti hari ini bagaimana kita mempunyai vaksin sendiriĀ tidak terus mengiport vaksin. Dan tentu konteks ini lah kenapa hari ini kembali kita membuktikan kalau kita bisa bekerja sama, kita bisa memberikan solusi terbaik untuk bangsa dan negara," pungkasnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Istri Lapor Kehilangan Suami, Katanya Pamit Berburu, Ternyata Lagi di Bali dengan Wanita Lain
Terungkap! Aplikasi Coretax Ternyata Menelan Anggaran Rp 1.6 Triliun, Ada Tambahan Biaya 300 Miliar!
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram