Perdebatan Ijazah Jokowi Memanas, Ahli Forensik dan Akademisi UGM Berbeda Pendapat!

- Kamis, 20 Maret 2025 | 23:40 WIB
Perdebatan Ijazah Jokowi Memanas, Ahli Forensik dan Akademisi UGM Berbeda Pendapat!




POLHUKAM.ID - Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat di media sosial. 


Perdebatan ini bermula dari unggahan warganet di platform X yang mempertanyakan jenis font yang digunakan dalam ijazah Jokowi saat lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).


Sejumlah warganet mengklaim bahwa ijazah tersebut tidak asli karena menggunakan font Times New Roman.


Menurut mereka, font ini baru diperkenalkan secara luas pada tahun 1992 bersamaan dengan perilisan sistem operasi Windows 3.1, sementara ijazah Jokowi diterbitkan pada 1985. 


Hal ini menimbulkan dugaan ketidaksesuaian yang memicu perdebatan lebih lanjut.


Menanggapi polemik ini, akun resmi Wikipedia Indonesia memberikan penjelasan bahwa Times New Roman sebenarnya telah ada sejak tahun 1931. 


Font ini pertama kali digunakan oleh surat kabar Inggris The Times sebelum akhirnya didistribusikan oleh Microsoft untuk produk Windows sejak versi 3.1 pada tahun 1992.


Penjelasan ini mendapat beragam respons dari publik. Sebagian warganet menerima klarifikasi tersebut, namun ada pula yang tetap meragukan keabsahan ijazah Jokowi.


Ahli Forensik Ragu


Sementara itu, ahli forensik digital Rismon menyatakan keyakinannya bahwa ijazah Jokowi tidak asli. 


Menurutnya, hasil analisis terhadap jenis huruf yang digunakan serta nomor seri pada salinan ijazah menunjukkan adanya ketidaksesuaian.


“Times New Roman memang sudah ada sejak 1931, tetapi tidak digunakan secara luas dalam dokumen akademik di Indonesia pada tahun 1985. Hal ini menimbulkan keraguan terkait keaslian ijazah tersebut,” ujar Rismon.


Tanggapan Akademisi UGM


Di sisi lain, akademisi UGM memberikan keterangan yang memperkuat keabsahan ijazah Jokowi. 


Dosen UGM, Agus Affianto atau yang dikenal sebagai Mprop Picoez, menegaskan bahwa Jokowi memang lulusan Fakultas Kehutanan UGM.


“Betul Pak Jokowi lulusan Fakultas Kehutanan UGM dan alhamdulillah saya tahu pembimbing akademik beliau, yaitu Prof. Ahmad Soemitro. Kebetulan ruangannya saya pakai. 


Saya tahu beliau adalah guru saya, tepatnya eyang guru. Kemudian untuk pembimbing skripsinya, Pak Jokowi dibimbing oleh Ir. Kasmudjo dari bidang teknologi hasil hutan,” kata Mprop Picoez dalam program Put Cast di YouTube Mojok, dikutip Rabu (19/3/2025).


Perdebatan mengenai keaslian ijazah Jokowi masih terus berlanjut, dengan berbagai klaim dan bantahan yang muncul di ruang publik. 


Meski demikian, klarifikasi dari Wikipedia dan akademisi UGM menunjukkan bahwa Jokowi memang lulusan Fakultas Kehutanan UGM.


Hingga saat ini, tidak ada bukti resmi yang membuktikan bahwa ijazah tersebut palsu. 


Masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam menyaring informasi yang beredar di dunia maya agar tidak terjebak dalam hoaks dan misinformasi.


Sumber: RuangBicara

Komentar