Sebab, kemunculan FPI Reborn dibarengi deklarasi dukungan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan untuk maju pada Pemilu 2024.
"Ada gerakan intelijen yang sangat berbahaya," ujar Slamet Maarif kepada GenPI.co, Rabu (8/6).
Slamet mengatakan ada kelompok yang sengaja menggerakkan massa tidak dikenal dengan menggunakan nama dan bendera FPI.
Dia memantau sebelum aksi berlangsung, telah beredar undangan demo dengan cop surat logo FPI yang dipalsukan.
"Surat tersebut tanpa dibubuhkan tanda tangan maupun stempel. Palsu!" tambahnya.
Slamet memastikan DPP FPI tidak pernah terlibat aksi dukung mendukung capres pada Pilpres 2024.
Sebab, pihaknya mengaku belum menentukan sikap.
"Intinya kami tidak pernah mengundang," tuturnya.
Pihaknya meminta kepolisian mengusut aksi yang mancatut nama FPI.
Dia juga berharap masyarakat tidak terprovokasi terhadap aksi FPI palsu tersebut.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia