POLHUKAM.ID - Tujuh orang karyawan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) diduga menjadi korban pengeroyokan oleh oknum anggota Brimob Polda Sultra, Minggu (16/05/2024).
Peristiwa tersebut berawal saat saat 7 karyawan pembiayaan hendak mencari sebuah mobil mobil Honda Brio.
Yang di mana mobil Honda Brio yang dicicil oleh salah satu debitur di PT MTF cabang Manado telah menunggak selama sembilan bulan dan dinyatakan hilang serta telah dilaporkan ke Polda Sulut.
Kemudian PT MTF Cabang Manado berkoordinasi dengan Cabang Kendari dan menugaskan Sarjun untuk menelusuri dan mencari unit tersebut.
Pada Sabtu 15 Maret 2025 unit tersebut ditemukan di Metro Pool and Cafe di Jalan Brigjen M Yoenoes, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, dalam keadaan terparkir.
Saat itu Sarjun melakukan penelusuran dan menemukan bahwa unit tersebut diduga telah dimiliki oleh Oknum Barada S dari salah satu Resimen Brimob Mabes Polri yang sementara bertugas di Kota Kendari.
Kemudian terjadi komunikasi antara kedua belah pihak. Namun tak ada titik temu saat dilakukan mediasi diantara kedua belah pihak hingga terjadi dugaan pengerokan oleh beberapa oknum anggota Brimob.
“Kejadiannya Sabtu 15 Maret 2025 sekitar pukul 21.00 WITA, saat itu atasan Barada S Bripka N kita bertemu dan kita komunikasi serta sementara mediasi, namun tiba-tiba Barada S melarikan unit tersebut, lalu kami mengejarnya hingga tiba didepan kantor kami, kemudian Barada S ini mengeluarkan kata-kata dengan nada ancaman,” ujar Terkait peristiwa tersebut, salah satu korban Sarlun Saula
Sambungnya tak berselang lama, sekitar 50 orang muncul dan terjadi peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap pihaknya bersama 6 orang rekan kerja lainnya.
“Kemudian kita ambil unit itu, Tak berselang lama datang sekitar 50 orang muncul dan melakukan pengeroyokan, yang paling parah Sarjun ini menderita luka lecet hingga dilarikan ke rumah sakit, kami juga menderita benjol akibat pukulan, serta salah satu karyawan perempuan sempat diraba payudaranya saat hpnya berusaha direbut, karena posisi dia merekam semua kejadian itu,” ungkapnya.
“Saat itu mereka juga bawa sajam jenis badik, mereka juga menggunakan palu dan batu, kami juga sudah melakukan visum dan melaporkan peristiwa ini ke Polda Sultra,” tambahnya.
“Kami minta diproses seadil-adilnya,” pungkasnya.
Sementara itu Kuasa Hukum Korban Herman Nompo dari Kantor Hukum CLA Law Firm Makassar yang dihubungi via telepon WhatsApp mengatakan bahwa pihaknya menduga ada keterlibatan oknum Brimob.
“Iya ada dugaan keterlibatan oknum Brimob, karena sempat kami dihubungi sama perwira mereka, untuk diadakan komunikasi yang baik,” katanya.
Lanjutnya bahwa pihaknya juga telah melaporkan hal tersebut ke Polda Sultra dan akan melaporkan hal tersebut ke Mabes Polri.
“Sudah dilaporkan ke Polda Sultra, kita juga akan laporkan ke Mabes Polri,” ujarnya.
Sementara itu salah satu atasan Barada S, RA yang dihubungi via telepon mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut.
Selain itu media ini juga mengkonfirmasi ke Dansat Brimobda Sultra Kombes Pol Sugianto Marweki via telepon WhatsApp, tidak berkomentar lebih jauh karena terduga pelaku mempunyai resimen tersendiri.
“Itu kan resimen tersendiri, ada atasannya tersendiri, dan peristiwa tersebut juga telah dilaporkan ke Polda Sultra,” katanya.
Sumber: sultrapedia
Artikel Terkait
Viral, Diduga Anggota TNI Pukuli Juru Parkir Disabilitas gegara Spion Mobil
Presiden Prabowo Keluarkan Inpres: Pengangkatan CPNS Juni dan PPPK Oktober 2025
Presiden Prabowo Keluarkan Inpres: Pengangkatan CPNS Juli dan PPPK Oktober 2025
Bila Oligarki Sudah Bisa Mengendalikan Kebijakan Pemerintahan, Bukan Mustahil Prabowo Akan Digulingkan Oligarki!