Ternyata Ini Motif Remaja Disabilitas Bakar 3 Gerbong Kereta di Jogja, Sakit Hati Sering Diturunkan dari KA

- Jumat, 14 Maret 2025 | 09:25 WIB
Ternyata Ini Motif Remaja Disabilitas Bakar 3 Gerbong Kereta di Jogja, Sakit Hati Sering Diturunkan dari KA



POLHUKAM.ID  - Polda DIY mengamankan seorang pelaku pembakaran tiga gerbong kereta api eksekutif cadangan di Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu (12/3/2025).

Pelaku, seorang laki-laki berinisial M (17) asal DKI Jakarta, diduga melakukan aksi tersebut karena merasa kesal dengan pelayanan PT KAI.

Kombes Pol FX Endriadi, Direktur Kriminal Umum Polda DIY, mengonfirmasi penangkapan pelaku yang tidak memiliki pekerjaan.

Endriadi menjelaskan, pelaku masuk ke dalam gerbong melalui sisi samping dan menyalakan api menggunakan kertas yang telah disiapkan.


Kebakaran terjadi pada pukul 06.44 WIB saat kereta dalam keadaan terparkir.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.30 WIB tanpa menimbulkan korban jiwa.

Tiga gerbong yang terbakar terdiri dari dua gerbong eksekutif dan satu gerbong premium.

Dari keterangan yang diperoleh, pelaku memiliki disabilitas sensorik dan mengaku sakit hati kepada KAI setelah mengalami masalah terkait tiket sebanyak sembilan kali dalam periode 2023-2024.

"Berdasarkan keterangan yang kami minta, yang bersangkutan sakit hati dengan KAI, karena pelaku pernah bermasalah dengan KAI sebanyak 9 kali," ujar Endriadi.


Ia sering diturunkan dari kereta karena naik tanpa tiket.

"Sehingga pelaku sering diturunkan dan merasa sakit hati. Pelaku kami tangkap di daerah Malioboro sesaat setelah kejadian kebakaran tersebut,” tutupnya. 


Menurut Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, kerusakan yang ditimbulkan cukup parah, dengan jendela pecah dan bangku-bangku hangus terbakar.


Meskipun terjadi kebakaran, perjalanan kereta api tidak mengalami gangguan signifikan.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan keselamatan penumpang dan operasional transportasi adalah prioritas utama.

"Kami menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian dan KNKT," ujarnya

Sumber: Tribunnews 

Komentar