POLHUKAM.ID - Fidya Kamalindah atlet Taekwondo asal Bandung yang disebut-sebut menghilang 10 tahun lalu akhirnya muncul.
Lewat sebuah video di TikTok, Fidya Kamalindah akhirnya memberikan klarifikasi terkait kabar “menghilangnya” dirinya selama ini.
“Saya mau bilang bahwa itu (kabar hilang/diculik) adalah fitnah. Saya keluar dari rumah atas dasar keinginan saya sendiri. Kenapa saya ingin keluar dari rumah? Karena saya mendapatkan kekerasan oleh bapak saya sejak saya kecil,” ujar dia, Kamis (13/3/2025).
Fidya menyebut kekerasan itu dia dapatkan pertama kali dari ayahnya saat dia berusia 5 tahun.
tvonenews
Saat itu dia mengaku dijambak, ditendang hingga diseret dan berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.
Fidya mengaku tidak mengerti kenapa ayahnya melakukan hal itu.
“Mungkin ambisi dia terlalu besar kepada saya untuk cari uang, mungkin usaha beliau enggak maju saat itu, karena sejak kecil hanya mengandalkan saya. Yang biayai kami pun ada orang pengurus Taekwondo. Orang asing. Itulah yang membiayai hidup kami,” katanya.
Alasan lainnya yang membuat Fidya tak tahan lagi adalah karena orang tuanya senang datang ke dukun.
“Orang tua saya ini senang sekali datang ke dukun. Setiap kali mau tanding dibawa ke dukun, dijampi-jampi, diminta air doa, air bunga dan itu dilakukan setiap saya mau bertanding sampai saya bingung kenapa harus kayak gini?,” terangnya.
Dia merasa hal yang dituduhkan padanya, yakni diculik ke mobil itu tak masuk akal.
Pasalnya, Fidya dengan kesadaran penuh mengaku membawa barang-barangnya sendiri untuk pergi dari rumah saat dia berusia 21 tahun agar bisa memilih hidupnya sendiri.
“Kenapa saya berani? Karena saya merasa lelah bertahun-tahun. Saya merasa punya hak atas hidup saya sendiri walaupun mereka (orang tua Fidya) bilang kamu harusnya bersyukur dipelihara. Siapa sih yang mau dilahirkan?,” ucap dia.
“Saya terbang ke Riau juga atas ambisi mereka sampai saya harus ikut PON. Setiap kalah saya dapat tekanan fisik dan verbal dari bapak saya. Saat itu enggak mungkin ada yang percaya. Karena lihatnya aku ceria. Uang tanding, gaji saya, orang tua yang terima. Bukan saya yang nikmati,” sambung dia.
Fidya mengaku dia membiayai pendidikannya sendiri. Bukan dari uang hasil pertandingan, melainkan hasil jualan online-nya.
“Puncaknya Porda 2014. Saya kalah, saya kena habis-habisan mental saya. Kenapa dunia ini enggak adil? Saya terus dihina bapak sendiri. Emang kenapa kalau saya kalah? Kan pertandingan ada menang, ada kalah. Kalau masalahnya uang, kenapa saya yang harus cari uang? Kenapa babeh enggak usaha? Kan babeh kepala keluarga,” ujar dia.
Setelah itu, Fidya mengatakan dirinya pun menikah dengan pria idamannya diwakili wali hakim di Bekasi. Saat ini, Fidya sudah memiliki seorang anak.
Fidya mengaku saat dirinya hamil 4 bulan dan saat anaknya berusia 3 tahun dirinya pernah bertemu kembali dengan orang tuanya untuk mediasi oleh pihak kepolisian.
Namun, menurut Fidya, pihak kepolisian pun tahu dan mengerti betapa keras ayahnya terhadapnya.
Fidya juga menceritakan momen saat dia kembali lagi ke rumah orang tuanya setelah sekian lama.
Saat itu, Fidya mengaku sedih lantaran anjing peliharan di rumahnya diberi nama yang sama seperti nama anaknya.
“Ibu mana yang enggak sakit nama anaknya dipakai buat nama panggilan anjing?,” ucap dia.
Dia pun menegaskan kasus ini bukanlah kasus culik-menculik, melainkan dia hanya ingin hidup tenang.
“Untuk babeh, untuk mama, kakak tetap doakan kalian baik-baik di sana. Kita udah usahain semua cara. Aku cuma ingin diterima. Aku udah besar, 30 tahun sekarang,” katanya.
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Tunjangan Guru ASN Ditransfer Langsung ke Rekening, Prabowo: Indonesia Cerah
Viral di Media Sosial, Jenderal Polisi Kesusahan Saat Coba Ujian Praktik SIM C, Netizen: Bikin Sendiri Susah Sendiri
Siap-siap! 1.476.964 Guru ASN akan Terima Langsung Tunjangan ke Rekening
Beda dengan Seskab, Dirut Bulog Harus Mundur dari Kedinasan TNI