Duel Polisi vs Satpam hingga Cacat di Lombok Tengah, Dipicu Tudingan Goda Istri Orang

- Senin, 10 Maret 2025 | 13:10 WIB
Duel Polisi vs Satpam hingga Cacat di Lombok Tengah, Dipicu Tudingan Goda Istri Orang


POLHUKAM.ID -
Seorang satpam asal Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial LAD mengalami cacat permanen setelah berkelahi dengan Aipda LS, polisi anggota Polsek Praya Barat.

Perkelahian polisi vs satpam ini terjadi di depan Puskesmas Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, pada Sabtu (8/2/2025) lalu. 

Akibatnya, kedua tangan LAD kini menjadi cacat sehingga tak bisa lagi bekerja sebagai satpam. 

Oleh karena itu, LAD meminta agar Kapolres Lombok Tengah, AKBP Iwan Hidayat, dan jajaran memproses kasus ini secara terbuka dan seadil-adilnya.

LAD juga mengaku siap memberikan keterangan sebenar-benarnya atas peristiwa yang membuatnya cacat permanen hingga kehilangan pekerjaan sebagai satpam. 

Disebutkan LAD, dirinya telah dipanggil pada Kamis (6/3/2025), sebagai saksi oleh Polres Lombok Tengah.

Selama diperiksa sebagai saksi, LAD ditanya awal konflik, proses, hingga terjadinya perkelahian di depan Puskesmas Sengkol.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Brata Kusnadi, berjanji mengusut tuntas kasus ini dengan seadil-adilnya meski melibatkan anggota kepolisian Polres Lombok Tengah.

Diduga Ganggu Istri Orang


Terkait insiden ini, LAD pun mengungkap kronologi dan penyebab dirinya berkelahi dengan Aipda LS.

LAD mengatakan ia mendatangi Aipda LS karena tidak terima karena istrinya diganggu. Bahkan mengarah ke dugaan pelecehan. 

"Dia pengen (suka) sama istri saya. Malahan dia memprovokasi istri saya," kata LAD, Sabtu (8/3/2025), dilansir TribunLombok.com. 

Malam sebelum insiden perkelahian, Aipda LS diduga mengganggu istri LAD karena mengira LAD sedang pergi kerja piket sebagai satpam di Kuta Mandalika. Tetapi saat itu, ternyata LAD masih berada di rumah. 

Disebutkan LAD, Aipda LS sering sekali menelepon istrinya, bahkan diduga pernah menarik baju istrinya saat transaksi utang piutang. Namun, sang istri berhasil menghindar.

Pada malam kejadian, LAD berniat ingin langsung meminta klarifikasi ke istrinya terkait chat tersebut. LAD mengecek semua isi percakapan di HP istrinya hingga terjadi percekcokan di antara keduanya. 

"Namun dia (istri saya) berani bersumpah tidak ada hubungan asmara sedikitpun dengan LS. Akhirnya saya percaya sehingga keluar menemui orang itu (LS)," ungkap LAD.

LAD yang sudah terlanjur marah dan kalap karena sakit hati kemudian menemui Aipda LS dan terjadilah perkelahian. 

LAD mengakui ia memang bukan lawan tanding Aipda LS karena secara postur tubuh jauh lebih besar. Namun, LAD hanya berusaha menjaga harkat dan martabat keluarganya. 

Dalam perkelahian itu, LAD kalah. Ia menduga saat itu Aipda LS mengambil HP miliknya untuk menghilangkan barang bukti. 

Kedua pria yang diketahui tinggal di Desa Ketare, Kecamatan Pujut, itu mengalami luka serius akibat berkelahi menggunakan senjata tajam hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

LAD mengalami luka parah di kepala dan tangan, sedangkan Aipda LS mengalami luka robek pada kepala, pundak kanan, serta jari tangan kanan.

"Motifnya untuk menghilangkan barang bukti. Karena dia itu di dalam chat-nya itu berusaha menjelekkan saya kepada istri saya."

"Meminta istri saya meninggalkan saya, mengajari cara istri saya meninggalkan saya, tapi dia (LS) pada malam kejadian tersebut tidak sadar bahwa dia sedang chat sama saya," ucap LAD. 

Bagi LAD, apa yang telah dilakukan Aipda LS sangat melukai hatinya

Adapun baik LAD maupun Aipda LS kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Bantah Ganggu Istri Orang


Sementara itu, Aipda LS yang dikonfirmasi mengatakan tuduhan yang disampaikan LAD  kepada dirinya semuanya tidak benar alias pernyataan palsu. 

Aipda LS menceritakan, dahulu sebenarnya LAD pernah melakukan aksi pencurian terhadap bule, tetapi berhasil tertembak aparat kepolisian. 

"Nah dikira saya yang nembak. Makanya saya kira dia menyerang saya itu karena dendam lama. Dia (LAD) inikan residivis."

"Okelah kalau masalah penangkapan saya ikut, tapi kalau menembak dia endak pernah sama sekali," ujar Aipda LS.

Menurut Aipda LS, LAD hanya membuat fitnah terhadap dirinya.

Aipda LS menegaskan dirinya sama sekali tidak pernah menggoda apalagi melakukan pelecehan kepada istri LAD.

"Itu tidak ada pernah saya ganggu apapun dalam bentuk apapun. Intinya begini saya bersumpah demi langit (Allah SWT), bahkan bersumpah meninggal dunia langsung anak-anak saya semuanya jika ada hubungan atau melecehkan istrinya," terang Aipda LS. 

Aipda LS juga mengatakan dirinya hanya melakukan pembelaan diri saat berduel dengan LAD.

Sebab, jika tidak melakukan perlawanan, justru dirinya yang akan terbunuh sementara ia mempunyai istri dan empat orang anak. 

Aipda LS juga mengklarifikasi terhadap pernyataan LAD tentang dia yang datang secara jantan menghadapi dirinya seorang diri adalah tidak benar, karena sebenarnya LAD datang bersama tiga orang temannya. 

Sebenarnya pertemuan di depan Puskesmas Sengkol antara Aipda LS dengan LAD kala itu yakni dalam rangka menangkap bandar narkoba asal Mataram. 

Dijelaskan Aipda LS, LAD dalam hal ini berperan sebagai spionase atau informan yang melaporkan ada transaksi narkoba di depan Puskesmas Sengkol. 

"Dia bilang bahwa ada bandar sabu nanti kita ketemu di sana. Sehingga saya berpikir ndak mungkin LAD yang duluan datang ke sana, pasti bandarnya."

"Setelah saya nyampe duluan, dia baru nyampe. Ada sabu katanya, langsung kemudian acungkan senjata," papar Aipda LS. 

Menurut Aipda LS, kemungkinan LAD terbakar api cemburu karena berpikir ia menggoda istrinya.

Sumber: tribunnews

Komentar

Terpopuler