Lemak Perut Ternyata bisa Meningkatkan Kesehatan Otak?

- Senin, 03 Maret 2025 | 06:15 WIB
Lemak Perut Ternyata bisa Meningkatkan Kesehatan Otak?


POLHUKAM.ID
- Tidak seorang pun akan mengira lemak perut dan kesehatan otak dapat memiliki hubungan positif. Selama ini lemak perut divonis menjadi penyebab dari berbagai penyakit. Kini ada sebuah penelitian baru yang mengejutkan.

Lemak perut telah lama dikenal sebagai salah satu jenis lemak paling berbahaya dan telah dikaitkan dengan sejumlah penyakit kronis. Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam GeroScience Journal mengungkap sisi positif yang mengejutkan dari lemak visceral.

Peneliti Jepang dari Universitas Toho menemukan bahwa lemak visceral yang membungkus organ dalam tubuh mungkin sebenarnya berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Namun, inilah kendalanya. Lemak perut hanya baik untuk otak jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Jika berlebihan, lemak tersebut tetap dapat membahayakan kesehatan dan menyebabkan penyakit yang meningkatkan risiko kematian.

Lemak Perut adalah Tonik Otak


Tim peneliti menemukan bahwa CX3CL1, protein yang diproduksi oleh lemak visceral, berkontribusi dalam menjaga kadar Brain-derived neurotrophic factor (BDNF) yakni protein yang berperan dalam perkembangan dan kelangsungan hidup neuron. BDNF yang sehat merupakan protein yang penting untuk memori, pembelajaran, dan pengaturan suasana hati. Protein ini juga mendorong pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan koneksi sel-sel otak.

Kadar BDNF yang rendah dikaitkan dengan kondisi seperti depresi dan demensia, sedangkan kadar yang tinggi berhubungan langsung dengan fungsi otak yang optimal. Seiring bertambahnya usia, kadar BDNF menurun, dapat menyebabkan hilangnya memori dan penurunan fungsi kognitif.

Untuk penelitian ini, para peneliti bereksperimen pada tikus jantan di berbagai kelompok usia - dewasa muda, setengah baya, dan lanjut usia. Para peneliti menemukan bahwa lemak perut tikus yang lebih muda menghasilkan lebih banyak protein lemak visceral yang menjaga kesehatan kognitif mereka dalam kondisi baik. Produksi protein berlanjut pada tingkat yang sama pada tikus setengah baya, tetapi berkurang sepertiga pada populasi senior.

Ketika para ilmuwan mengurangi protein pada tikus yang lebih muda, mereka menemukan bahwa tikus tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan. Di sisi lain, ketika tikus yang lebih tua diberi dosis protein ekstra, kadar BDNF mereka dipulihkan.

Bahaya Lemak Perut Berlebih


Banyak penelitian yang menunjukkan efek negatif lemak perut terhadap kesehatan secara keseluruhan. Lemak perut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan sleep apnea.

Lemak perut berlebih juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker rahim, kandung empedu, ginjal, hati, dan payudara. Namun, penelitian terbaru mengungkap sisi positif dari kadar lemak visceral yang sehat bagi otak dan membuktikan bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak lemak perut, keduanya berbahaya.

Untuk penuaan yang sehat, seseorang juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti olahraga teratur, hubungan sosial, manajemen stres dan tidur yang cukup.

Sumber: inilah

Komentar