Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah

- Kamis, 30 Januari 2025 | 12:21 WIB
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah

POLHUKAM.ID - Nelvin Ndruru, seorang bocah berusia 10 tahun dari Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, mengalami nasib tragis setelah menjadi korban penyiksaan oleh keluarga ayahnya. Kakinya dipatahkan oleh pamannya dan tantenya, dan kini kedua kaki Nelvin dalam kondisi patah, membuatnya tidak memiliki kaki yang sempurna.

Menurut informasi yang beredar, orang tua Nelvin telah berpisah, dan sang anak kemudian dititipkan kepada keluarga pihak ayah. Namun, alih-alih mendapatkan perlindungan, Nelvin justru mengalami penyiksaan selama bertahun-tahun. Pelaku penyiksaan diduga adalah anggota keluarga dekatnya, termasuk paman, tante, kakek, dan nenek dari pihak ayah.

Kronologi Penyiksaan

Dalam keterangan terduga pelaku, disebutkan bahwa Nelvin jatuh dan sempat diobati oleh tantenya. Namun, fakta yang terungkap justru menunjukkan bahwa Nelvin mengalami penyiksaan sejak masih kecil hingga berusia 10 tahun. Penyiksaan dilakukan dengan cara menginjak-injak kaki korban, dan mulut Nelvin disumpal dengan kain saat tindakan tersebut dilakukan.

Sebelumnya, ada pihak yang pernah melaporkan dugaan penyiksaan ini ke Polres Nias Selatan. Saat itu, Nelvin masih mengalami patah kaki di satu bagian. Namun, kini kedua kakinya patah, menunjukkan bahwa penyiksaan terus berlanjut.

Peran Media Sosial dalam Pengungkapan Kasus

Kasus ini pertama kali diungkap melalui media sosial Facebook oleh pemilik akun bernama Lider Giawa pada Minggu, 26 Januari 2025. Dalam postingannya, Lider menyebut bahwa pelaku kejahatan ini lebih dari satu orang dan mereka adalah keluarga dekat korban. Video yang disebarkan disertai dengan narasi yang menggambarkan penderitaan Nelvin selama bertahun-tahun.

“Adek cantik ini disiks4 selama bertahun-tahun oleh keluarga dari pihak ayahnya, yaitu kakek, nenek, paman, dan tantenya. Sejak orang tuanya bercerai, dia tinggal dengan mereka. Dulu baru satu kaki yang dipatahkan oleh om dan tantenya, namun karena masih kecil, dia tidak bisa memberikan keterangan. Kini kaki sebelahnya lagi yang dipatahkan. Beruntung ada yang memviralkan sehingga adik ini sekarang dapat dievakuasi dari keluarga tersebut. Selalu pikirkan kepentingan anak-anak sebelum mengambil keputusan berpisah ya Genk,” tulis narasi dalam postingan tersebut.

Evakuasi Korban

Beruntung, kondisi Nelvin akhirnya mendapat perhatian setelah video penyiksaan tersebut viral di media sosial. Atas bantuan para tetangga dan netizen, Nelvin berhasil dievakuasi dari lingkungan keluarga yang menyiksanya. Kini, korban sedang dalam proses pemulihan dan mendapatkan perlindungan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya mempertimbangkan kepentingan anak dalam situasi perpisahan orang tua. Anak-anak seharusnya mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, bukan menjadi korban kekerasan dari orang-orang yang seharusnya melindungi mereka.

Sumber: tribunnews.com

Komentar