Menurut Jahja, terdapat lima aspek yang menjadi kebutuhan utama UMKM saat ini, yaitu modal, pembinaan, teknologi, akses pasar, dan promosi. Pihaknya sendiri telah melakukan sejumlah upaya untuk memenuhi kebutuhan UMKM, seperti pembinaan, akses pasar, dan promosi.
"Pengusaha memiliki kekuatan untuk bertahan, jadi kita juga harus berkontribusi untuk menopang kekuatan ekonomi bangsa melalui pembinaan UMKM," ujar Jahja dalam webinar Polhukam.id bertajuk Recovery Phase: Fundamental Transformation for MSME, Selasa (7/6/2022).
CBF memiliki sejumlah program pembinaan yang juga menggandeng pihak lain, seperti Rumah Kolaborasi Bersama, IWAPI, Dinas Koperasi, dan UKM DKI Jakarta, serta KINARYA Cooperatives. Pada kolaborasinya dengan KINARYA, CBF melakukan bantuan promosi dengan memproduksi film yang mengangkat topik UMKM yang sedang scale-up.
Di sisi lain, untuk mendukung akses pasar, CBF memberikan edukasi terkait pemasaran dan distribusi serta melakukan penjajakan dengan jaringan ritel modern. CBF juga bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk memperluas akses pasar UMKM, seperti KBRI, Konjen, ITPC, dan Diaspora.
Jahja berharap makin banyak pelaku usaha lainnya yang turun tangan untuk mendorong kemajuan UMKM Indonesia.
"Pengusaha dapat ikut ambil bagian dalam pembinaan maupun kemitraan bisnis dengan UMKM, menyerap produk UMKM, atau melibatkan UMKM dalam program CSR untuk ekonomi sirkular," tutur dia.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
[INFO] Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berani Buat Terobosan: Harus Bisa Beradaptasi & Manfaatkan Peluang!
Menag Geram, Jan Hwa Diana Tega Potong Gaji Karyawan Jika Pergi Salat Jumat
Bangun tidur tetiba pengin masuk Islam, Marcell Darwin ungkap reaksi ibunya yang berdarah Jerman
Viral Video Warga Bongkar Sarang Tikus di Balik Keramik Berisi Uang Tunai Rp22 Juta