"Menurut saya pribadi deklarasi Anies Baswedan oleh FPI palsu pertama ingin menjatuhkan nama Anies Baswedan yang memang elektabilitasnya terus meroket," kata Novel saat dihubungi Suara.com, Selasa (7/6/2022).
Kata dia, perbuatan dari orang yang mengaku sebagai FPI Reborn tersebut, bertujuan untuk memberi stigma buruk ke FPI yang asli.
"Kedua ingin memberikan stigma buruk kepada FPI, kepada masyarakat dengan sikap berpolitiknya karena ternyata FPI sangat bermuatan kepentingan politik," ujarnya.
Kemudian, kata Novel, perbutan dari FPI palsu juga ingin memberi kesan ambisius kepada FPI yang sekarang.
"Memberikan pesan sangat ambisi untuk berkampanye walau belum masuk dalam ketetapan pilpres, namun sudah mengambil langkah dukung-mendukung," jelas Novel.
Ketua Umum DPP Front Persaudaraan Islam (FPI), Muhammad Alattas sebelumnya membantah terkait aksi FPI Reborn yang menggelar deklrarasi dukung Anies Presiden di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022) kemarin. Muhammad Alattas bahkan menyebut jika FPI reborn itu palsu karena bukan dari bagian organisasinya.
"Bahwa Front Persaudaraan Islam dari tingkat Pusat sampai Ranting tidak pernah mengundang, menggerakkan, dan melakukan aksi dengan tema apa pun pada Senin 6 Juni 2022, sehingga bila ada yang melakukan aksi mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam maka dapat dipastikan adalah aksi fiktif dan palsu," ujarnya.
Dia menegaskan FPI hingga saat ini belum pernah berbicara tentang calon presiden yang akan mereka dukung.
"DPP Front Persaudaraan Islam sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam Aksi Dukung Mendukung Capres 2024 mana pun, dan DPP FPI pun hingga saat ini belum menentukan sikap apa pun terkait Capres 2024."
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Ini Sosok Tahanan Wanita yang Diduga Dirudapaksa Oknum Polisi Polres Pacitan, Masih 21 Tahun
Pria Asal Bekasi Beberkan Pengalaman Jadi Admin Judol di Kamboja, Ada Teman yang Disetrum
[INFO] Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berani Buat Terobosan: Harus Bisa Beradaptasi & Manfaatkan Peluang!
Menag Geram, Jan Hwa Diana Tega Potong Gaji Karyawan Jika Pergi Salat Jumat