Dia secara terang-terangan mengatakan massa itu adalah relawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang masih dendam kepada Anies Baswedan karena kekalahan pada Pilkada DKI 2017 silam.
Bersama pernyataannya itu netizen ini juga mengunggah sebuah video saat bubaran deklarasi yang dilangsungkan di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat itu. Dalam sebuah itu tampak seorang perempuan yang mengenakan gamis putih melepas hijabnya di tengah massa. Rekan-rekannya yang melihat aksi itupun hanya dia saja, mereka kemudian berjalan bergerombol menuju satu tempat.
“Ini akibat dendam kesumat Ahok kalah pilgub 2017 & kebencian krn Formula E sukses besar. FPI Gadungan selesai acara jilbab langsung dicopot, kurang briefing operasi intelijen gagal!!,”tulis akun @ekowboy2 dikutip Populis.id Selasa (7/6/2022).
Dalam cuitannya yang lain netizen ini juga menuding pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memang sengaja menggoreng isu deklarasi FPI abal-abal itu, semuanya itu kata dia dilakukan untuk mencoreng citra Anies Baswedan dan juga FPI.
“Buzzer Ganjar kompak goreng aksi FPI palsu dukung Anies Mainnya kotor.. mobil komando bkn milik FPI, korlap misterius, peserta aksi tdk dikenal, penampilan aneh & berpita hijau,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Muhmmad Alattas membantah habisan-habisan klaim yang menyebut organisasi ini telah menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju menjadi calon Presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Klaim ini muncul setelah kelompok yang mengatasnamakan FPI Reborn mendeklarasikan dukungan kepada orang nomor satu di Jakarta itu pada sebuah aksi unjuk rasa yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Senin ( 7/6/2022).
Alattas memastikan kelompok yang mendeklarasikan dukungan buat Anies Baswedan adalah FPI gadungan. Itu bukan dari pihaknya. Dia lantas menuding gerakan itu tidak muncul begitu saja, ada campur tangan intelijen di balik munculnya kelompok FPI palsu ini.
“Ada Gerakan Intelijen yang sangat berbahaya menggerakkan massa tidak dikenal dengan menggunakan nama dan bendera bertuliskan FPI serta pakaian serba putih untuk melakukan deklarasi capres tertentu,” kata Alattas dalam keterangan tertulisnya Selasa (7/6/2022).
Alattas menegaskan, hingga kini DPP Front Persaudaraan Islam belum menentukan sikap apapun terkait capres 2024.
“Bila ada yang membawa-bawa nama Front Persaudaraan Islam untuk dukung mendukung calon tertentu dapat dipastikan adalah pernyataan fiktif dan palsu,” kata Alattas.
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia