Dewan Pimpinan Pusat FPI pun membantah terkait aksi tersebut berasal dari kelompok mereka. Dari hal tersebut, kemudian muncul istilah FPI Reborn adalah palsu atau bayaran.
Guntur Romli pun menyebut tak relevan istilah FPI palsu dan FPI asli lantaran negara pun sudah melarang.
“Tidak relevan istilah FPI asli & palsu saat ini. Krn FPI yg asli sudah dilarang Negara,” cuitan Guntur Romli pada akun Twitter pribadinya @GunRomli yang dilansir Populis.id pada Selasa (7/6/2022).
Ia menilai bahwa poin utama aksi tersebut yaitu kolaborasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan FPI tidak terbantahkan.
“Apalagi keterikatan Anies dgn FPI yg asli. Poinnya kolaborasi Anies dgn FPI yg asli itu tdk terbantahkan, meskipun sdah dilarang, Anies jg tdk meralat keterikatan dia dgn mereka,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Guntur Romli pun mengatakan, karena FPI sudah dilarang negara, maka bakal menjadi lucu ketika ada yang mengaku asli dan palsu.
“Krn FPI yg asli sdah dilarang, maka jadi bahan ketawaan kalau ada yg ngaku2 FPI paling asli & menuduh yg lain palsu,” tuturnya.
“Emang apa bukti mrk FPI asli? Terdaftar resmi, atau apa? Gak relevan. Poinnya kolaborasi Anies dgn FPI (yg asli) itu FAKTA,” lanjut Guntur Romli.
Tidak relevan istilah FPI asli & palsu saat ini. Krn FPI yg asli sudah dilarang Negara. Apalagi keterikatan Anies dgn FPI yg asli. Poinnya kolaborasi Anies dgn FPI yg asli itu tdk terbantahkan. Meskipun sdah dilarang, Anies jg tdk meralat keterikatan dia dgn mereka!!
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) June 6, 2022Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia