Kali ini penyataan yang menjadi sorotan adalah soal kebijakan baru dalam pengelolaan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Pasalnya, melalui Luhut, pemerintah berencana membatasi dan menaikan tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk wisatawan domestik.
Hal ini sontak mengundang atensi publik yang menganggap jumlah tersebut terlalu mahal.
Namun demikin, pegiat media sosial Denny Siregar malah menyatakan kebijakan tersebut adalah tepat.
"Ini keputusan yang benar. Candi borobudur itu sejatinya tempat ibadah. Candi adalah cagar budaya yang harus dilindungi," tulis Denny Siregar di akun Twitternya pada Minggu (5/6/2022).
"Kalau tiket murah dan banyak orang naik candi, lama-lama candi akan rusak. Biaya perawatannya mahal banget. Cara paling murah adalah membatasinya," imbuhnya.
Dengan cuitan tersebut, banyak publik yang tak menyetujui ungkapan Denny Siregar. Menurut warganet, harga tersebut terlalu mahal untuk wisatawan lokal.
"Memang benar harga dinaikkan guna membatasi pengunjung, tapi akan ada evaluasi nantinya dampak apa yang terjadi jika benar-benar diterapkan masuk Borobudur Rp 750 ribu. Hanya orang sejahtera yang bisa beli tiket masuk," komentar warganet.
"Menurut saya pembatasan bukan berarti menaikan Harga. Seperti anda @Dennysiregar7 mungkin bisa masuk karena punya uang. Kalau seperti kami mau mengenal Borobudur tapi tak punya uang bagaimana?" imbuh warganet lain.
"Salah. Ini dibatasi biar enggak terlalu banyak pengunjung dan cepat rusak, tapi harganya dinaikin selangit," tambah warganet lain.
"Kali ini saya tidak sependapat dengan @Dennysiregar7 Lae. Cara untuk melindungi cagar budaya yaitu membatasi jumlah pengunjung perhari, bukan dengan menaikkan harga tiket," timpal lainnya.
"Andai pun harus menaikkan tiket tentu jangan sampai memberatkan pengunjung lokal," tulis warganet di kolom komentar.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
WADUH! Buzzer 02 Salahkan Anies Baswedan di Kasus Korupsi Pertamina, Bawa-Bawa Yaman
AHY vs GRR: Kata Prabowo, Ini Prediksi Saya Sejak 2018!
Bantah BBM Pertamax Oplosan, Bahlil: Mau Minyak Bagus Harganya juga Bagus
Prabowo dan Dosa Warisan Jokowi: Mengapa Setia Tak Bertepi?