"Tentu ini kesannya menjadi politis gitu," kata Herman dalam keterangan tertulisnya, Ahad (5/6).
Herman memandang aneh jika BUMN tidak mensponsori ajang tersebut. Politikus Partai Demokrat itu mendesak agar pengelolaan BUMN dilakukan secara profesional. Terlebih, ajang balapan mobil listrik itu punya pesan untuk penggunaan mobil listrik yang akan digalakan di tanah air.
"Formula E di dalamnya ada pesan bahwa ini adalah balapan mobil elektrik, mobil listrik yang juga Indonesia kedepan menggalakan terhadap penggunaan mobil listrik," ujarnya.
Ia menambahkan, BUMN harus menjadi pendorong terhadap kegiatan-kegjatan berskala internasional dan memberikan feedback yang positif baik terhadap korporasi maupun terhadap bangsa dan negara.
"Ini adalah perhelatan negara Indonesia sehingga semestinya sama ketika BUMN mendukung terhadap pelaksanaan MotoGP di Mandalika juga semestinya BUMN juga mendukung/mensponsori terhadap pelaksanaan Formula E di Jakarta," ucapnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia
Tembus 1 Triliun, Anggaran Perjalanan Dinas dan Konsumsi Rapat Pemprov Jakarta Bakal Dipangkas!
Resmi! Usia Pensiun Pekerja di Indonesia Naik jadi 59 Tahun