Hal itu dia sampaikan menanggapi perbedaan sikap BUMN terhadap gelaran MotoGP Mandalika dan Formula E.
Menurut Fahri, BUMN ugal-ugalan ketika kegiatan MotoGP di Mandalika.
Namun, BUMN malah diam saja menyikapi gelaran Formula E di Jakarta.
"Aku juga mengerti kenapa BUMN ugal-ugalan di Mandalika dan kenapa BUMN empot-empotan di Jakarta," ujarnya, dilansir dari JPNN.com, Sabtu (4/6).
Meskipun begitu, Fahri mengaku tak menonton kedua pagelaran yang dia maksud.
"Mandalika aku enggak nonton. Jakarta aku juga enggak nonton. Jadi aku enggak paham," katanya.
Namun, Fahri mengaku merasa terusik ketika sesuatu kegiatan di Indonesia dibarengi dengan agenda penggunaan uang dan fasilitas negara.
"Ini juga aku nggak paham mengapa itu yang utama aku pikirkan," ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta semua pihak tidak memolitisasi keputusan Kementerian BUMN yang tidak mensponsori penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta.
"Jadi menurut saya hal ini tidak perlu dipolemikkan. Enggak usah dipolitisasi," kata legislator Fraksi Partai Gerindra itu kepada wartawan, Jumat (3/6).
Andre mengatakan bahwa BUMN memiliki banyak tugas demi memajukan Indonesia, termasuk memberdayakan masyarakat hingga pengembangan bisnis UMKM.
"Kerja BUMN bukan cuma urus Formula E doang. Mari doakan Formula E lancar, sukses besar," ujar Andre.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Terungkap! Aplikasi Coretax Ternyata Menelan Anggaran Rp 1.6 Triliun, Ada Tambahan Biaya 300 Miliar!
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan