"Indonesia telah menyiapkan sektor-sektor baru seperti jasa digital, jasa layanan kesehatan, perakitan elektronik, alat komunikasi serta pemrosesan produk kimia dan mineral. Karena itu, tanamkanlah modal di Indonesia pada sektor-sektor tersebut guna mendorong pembangunan yang berkelanjutan, serta temukan mitra pengusaha Indonesia yang tepat dalam forum ini untuk menjalankan usaha bersama," tambah Dubes Sulis di depan peserta forum investasi Road to G20: Briefing Session on Indonesia Investment Opportunity 2022 di Seoul, mengutip siaran resmi Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI), Kamis (2/6/2022).
Sejalan dengan Presidensi Indonesia di G20, KBRI Seoul dan IIPC Seoul aktif mendorong investasi pelaku usaha dari Korea Selatan ke Indonesia sejalan dengan tiga prioritas utama Presidensi G20 Indonesia, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.
Forum Investasi tersebut menampilkan enam proyek investasi, yaitu: Zona Kawasan Industri Batang dan Kota Grand Batang, Jateng; Peternakan Lobster Terintegrasi Menggunakan Teknologi Kolam RAS di Kabupaten Garut, Jabar; Manajemen limbah Manggar di kota Balikpapan, Kaltim; Taman Wisata Tumpak Sewu, Kabupaten Lumajang, Jatim; Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Tolo 2, Kabupaten Jeneponto, Sulsel; dan Proyek Start Up dan percepatan start up oleh Next Indonesia Unicorn/NEXTICORN.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah RI berkomitmen untuk menjaga stabilitas keuangan guna mendukung kemajuan ekonomi. Kebijakan moneter dijalankan untuk menjaga stabilitas Rupiah, meningkatkan digitalisasi dan mengaplikasikan QR Indonesia Standard, Bank Indonesia fast payment untuk penjualan ritel yang mudah, murah dan aman, serta pengembangan Unicorn menjadi Decacorn. Bank Indonesia sedang memperkenalkan Local Currency Settlement untuk mengurangi tekanan dari instabilitas perubahan mata uang asing.
Sementara itu, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi RI, Nurul Ikhwan, menyebut pertumbuhan 9 persen dari total target realisasi investasi tahun 2015-2019 sebesar Rp3.381,9 trilyun ke total target realisasi investasi tahun 2020-2024 sebesar Rp4.983,2 triliun.
Terdapat peningkatan arus investasi ke industri berbasis nilai tambah/downstream. Hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden RI mengenai transformasi ekonomi dari sektor industri primer ke industri berbasis nilai tambah yang dijalankan sejak tahun 2019-2021 mencakup metal dasar, metal dan industri mesin dan peralatan industri meningkat sebesar 90.7 persen dari Rp61.6 trilyun (2019) menjadi Rp117.5 trilyun (2021).
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Terungkap! Aplikasi Coretax Ternyata Menelan Anggaran Rp 1.6 Triliun, Ada Tambahan Biaya 300 Miliar!
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan