Hal itu disampaikan untuk memberikan tanggapan soal konvoi kebangkitan khilafah yang dilakukan kelompok Khilafatul Muslimin.
Dia pun meminta pihak keamanan untuk tidak menggunakan kekerasan saat bertindak.
“Menurut saya harus ada pendekatan khusus jangan main gebuk,” kata Yandri saat ditemui GenPI.co di kawasan Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu meminta pihak keamanan untuk merangkul kelompok Khilafatul Muslimin dan tidak memukul.
“Menurut saya pihak keamanan mendekati dengan cara-cara lebih beradab, walaupun kita tidak setuuju adanya khilafah, karena pancasila itu sudah final apalagi diotak-atik. Sudah enak kita begini,” bebernya.
Yandri mengatakan, munculnya kelompok baru justru dapat menimbulkan gesekan dengan kelompok lainnya.
“Ada banyak pemikiran. Anak bangsa beragam, sukunya berbeda, dan pemahamannya berbeda,” katanya.
Oleh sebab itu, Yandri berharap ada penyelesaian masalah yang tidak menggunakan kekerasan.
“Saya kira cara-cara yang humanis, dialog, kemudian merangkul itu mungkin banyak menyelesaikan masalah,” ucap Yandri.
Yandri menegaskan, Pancasila merupakan hierarki yang tertinggi, jadi tidak ada bentuk negara lain.
“Cukup enak begini, dari Sabang sampai Merauke. Saya harapkan tidak represif. Coba digali, siapa sumbernya, dan saya kira penting karena mereka anak bangsa,” ucapnya.
Seperti yang diketahui, media sosial dihebohkan terkait adanya video yang merekam kegiatan konvoi para pengendara motor yang membawa poster bertuliskan "Kebangkitan Khilafah" dengan disertai bendera bertuliskan bahasa arab.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia