Menurutnya, Hari Lahir Pancasila tak lepas dari perdebatan tentang dasar negara antara kelompok Islam dan nasionalis sekuler.
"Ini adalah jasa besar Bung Karno mengakhiri debat panjang dasar negara antar kelompok Islam nasionalis dan sekuler nasionalis. Dan ini yang berlaku hingga saat ini," kata Habib Rizieq dikutip dari keterangan pengacaranya, Aziz Yanuar.
Menurut Habib Rizieq, ada pemaksaan Pancasila agar kembali pada rumusan Bung Karno.
"Megawati dan PDIP ingin mengkultuskan Soekarno, sehingga memaksa Pancasila agar kembali pada rumusan Soekarno. Itulah sebabnya mereka ngotot menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Padahal rumusan Pancasila yang ada saat ini adalah Pancasila 18 Agustus 1945 yang dijiwai Piagam Jakarta 22 Juni 1945 sebagaimana ditetapkan oleh Dekrit Presiden Soekarno 5 Juli 1959," tambahnya.
"Aneka Usulan Dasar Negara dari para Tokoh Sekuler Nasionalis tersimpan rapih dalam Arsip Nasional bahkan lengkap dengan Notulen Rapat BPUPKI 1945, tapi Arsip Usulan Dasar Negara dari para Tokoh Islam Nasionalis tidak ada dalam Arsip Nasional, entah HILANG atau sengaja DIHILANGKAN untuk membelokkan Sejarah Pancasila?," jelasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Dian Sandi Serahkan List Akun Penyebar Fitnah Ijazah Palsu ke Pengacara Jokowi
Kasus Suap Rp 60 Miliar Ketua PN Jaksel, Komisi III DPR Singgung Kesejahteraan Hakim
Coreng Sistem Peradilan, Penangkapan 4 Hakim di Kasus Suap CPO Disesalkan Bisa Terjadi
Diminta Anak Setop Dugem dan Dansa dengan Wanita, Hotman Paris: Hidup Ini Hanya Sekali