"Sekarang, setelah sukses urus baliho Jenderal Dudung sibuk ngurusi migor, dengan sigap, Dudung datang ke Pasar Kramat Jati," kata Khozinudin dikutip Polhukam.id.
"Sejak kapan Menko Marives jadi atasan Dudung? Bukankah atasan Dudung Panglima TNI? Kenapa Dudung terkesan cari panggung sendiri?," tanyanya.
Ia mempertanyakan apakah berdasarkan temuannya di Pasar Kramat Jati jika ada pedagang yang menjual migor di atas harga eceran tertinggi (HET) lalu akan menghukum pedagang nakal itu?
"Entahlah, apa yang akan dilakukan Dudung setelah tahu ada pedagang yang menjual harga diatas HET. Apakah akan dihukum push up," pungkasnya.
Menurutnya, negara ini seperti dikelola oleh preman, tentara dikerahkan untuk menakut-nakuti rakyat.
"Sedangkan kepada cukong, tentara hormat," sindirnya.
Khozinudin juga menguji pernyataan Dudung sendiri yang bilang kalau ada oknum yang memainkan harga minyak goreng.
Pihaknya telah memberikan soft therapy pada oknum tersebut. Tapi, apakah Dudung berani menggerebek pabrik-pabrik dari korporasi besar?
"Ah, paling Dudung cuma gagah dihadapan pedagang cilik, pedagang Kramat Jati. Kalau kepada cukong oligarki migor, Dudung tak berani unjuk kuasa," jelasnya.
Sumber: bogor.suara.com
Artikel Terkait
Terungkap! Aplikasi Coretax Ternyata Menelan Anggaran Rp 1.6 Triliun, Ada Tambahan Biaya 300 Miliar!
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan